TEMPO.CO, Jakarta--Banyaknya pasien di Ruang Gawat Darurat RSUD Koja, Jakarta Utara, yang per harinya bisa mencapai 200 orang akibat keberadaan KJS membuat perawat kesulitan. Rais misalnya, salah satu perawat muda, mengaku sampai harus bekerja di luar shift-nya
"Kadang saya harus bekerja hingga melebihi shift saya. Gak lama lama banget sih. Ya, saya harus siap, kan memang tugas saya melayani pasien,"ujar Rais ketika ditemui Tempo di ruang tunggu UGD RSUD Koja.
Sebagaiman diberitakan, jumlah pasien di RSUD Koja bertambah sejak kebijakan Kartu Jakarta Sehat diterapkan. Saking banyaknya, Direktur Utama Togi Asman Sinaga sempat mengatakan perlu menambah jumlah perawat mereka.
Imbas dari banyaknya pasien ini tidak hanya ke perawat, tapi juga ke deretan pasien yang menunggu. Antrian pasien sempat mengular hingga ke ruang tunggu. Bahkan, salah satu pasien cilik bernama Ardina (3) sempat ditaruh di atas meja administrasi.
Rais, yang shift kerja di UGD dari pukul 08.00-14.00, mengaku kewalahan dengan banyaknya jumlah pasien ini. Saking kewalahannya, ia jadi kesulitan istirahat, tak terkecuali perawat yang lain.
Rais berkata, masalah perawat kewalahan ini sebenarnya bisa dipecahkan. Caranya, dengan menambah jumlah perawat yang shiftnya saat ini adalah 7 perawat dari 08.00 pagi hingga 14.00, 7 perawat dari 14.00 hingga 21.00, dan 7 perawat lagi dari pukul 21.00 hingga 08.00.
"Permasalahannya adalah, pasien banyak, tapi tenaga perawat minim. Kalau ditambah, kayaknya kami akan bisa bekerja lebih maksimal,"ujar Rais menjelaskan.
Rais juga menambahkan, jumlah pasien di rumah sakit sebenarnya bisa dikurangi apabila pasien tak sedikit-sedikit ke rumah sakit. Ia berkata, kadang-kadang ia menemukan pasien yang hanya sakit demam dan flu ringan namun berada di ruang UGD.
"Kalau penyakit seperti demam dan flu kan bisa di rumah mas, gak harus ke rumah sakit,"ujarnya melengkapi.
Berdasarkan keterangan yang diterima Tempo, jumlah pasien yang harus ditangani satu perawat tak tetap tiap harinya. Hal itu tergantung dari jumlah pasien yang ada di UGD pada hari itu.
Misalkan pada suatu hari ada 80 pasien di ruang UGD, maka satu perawat bisa menangani 10 orang. Jadi, boleh dikata jumlah pasien yang ditangani dibagi rata ke jumlah perawat yang ada.
ISTMAN MP
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Soal Macet, Jokowi-Ahok Lupakan Hal Sederhana?
Jokowi Sebut BLSM dengan Balsem
Jokowi Ternyata Pernah Dagang di PRJ
Nilai Kinerja Transportasi Jokowi: Niat 8, Hasil 6