TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan minyak dan gas pelat merah PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia untuk mengamankan objek vital nasional strategis yang dikelola Pertamina. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman terpisah dengan kedua instansi di Jakarta, Selasa, 18 Juni 2013.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono dan Kepala Kepolisian RI Timur Pradopo. Nota kesepahaman tersebut mengatur kerja sama antara Pertamina dan TNI-Polri dalam mengamankan objek vital nasional strategis seperti aset-aset operasional, produksi dan distribusi produk energi yang dikelola oleh Pertamina.
Karen menjelaskan, aset-aset energi nasional yang dikelola Pertamina sangat banyak dan beragam. Aset-aset ini di antaranya aset-aset hulu migas dan geothermal, kilang-kilang minyak, terminal bahan bakar minyak (BBM) hingga Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).
"Aset-aset tersebut tersebar ke seluruh wilayah Nusantara sehingga memerlukan dukungan dari institusi Negara, TNI dan Polri, untuk pengamanan dari kemungkinan adanya gangguan terhadap aset yang dapat memberi implikasi serius terhadap ketahanan energi nasional," kata Karen dalam keterangan tertulis, Selasa, 18 Juni 2013.
Karen mengharapkan kerja sama ini akan meningkatkan memaksimalkan pengamanan aset-aset vital Pertamina yang juga menjadi objek vital nasional Indonesia.
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Berita Terkait:
Pemerintah Sosialisasikan Kenaikan BBM Lewat SMS
Harga BBM Naik, IHSG Melaju Positif
Harga BBM Naik, DPR Panggil Kemenhub