TEMPO.CO, Jakarta - Empat perusahaaan pelat merah menjajaki kerja sama dengan pemerintahan Papua Nugini. Keempat BUMN tersebut adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pertamina (Persero).
"Belum konkret," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan di Jakarta, Selasa 18 Juni 2013. "Kami kirim delegasi ke sana. Ini belum detail. Ini kan baru pertemuan dengan Perdana Menteri."
Papua Nugini, menurut dia, memiliki prospek ekonomi yang sangat menjanjikan. "Ekonomi di sana tumbuh hingga 9 persen," katanya.
Dahlan menerangkan, Garuda akan menjajaki bisnis penerbangan sedangkan PLN akan menyalurkan listrik. Adapun Pertamina ingin berekspansi di sektor petrochemical. "Masih mencari prospek yang bisa dimasuki," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Republik Indonesia dan Papua Nugini menandatangani nota kesepahaman mengenai perjanjian ekstradisi kedua negara di Istana Merdeka pada Senin 17 Juni 2013. Nota yang ditandatangi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin ini adalah bagian dari 11 nota kesepahaman dalam kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill dan delegasinya.
"Kami juga sepakat bekerja sama di bidang hukum, agar kedua negara bisa menegakkan hukum atas negaranya masing-masing. Oleh karena itu, kerja sama di bidang ekstradisi ini menjadi sangat penting," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat konferensi pers usai penandatangani nota kesepahaman di Istana Merdeka, Senin, 17 Juni 2013.
ANANDA PUTRI
Terhangat:EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Soal Macet, Jokowi-Ahok Lupakan Hal Sederhana?
Jokowi Sebut BLSM dengan Balsem
Jokowi Ternyata Pernah Dagang di PRJ