TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri yakin neraca transaksi berjalan pada kuartal kedua akan membaik jika kebijakan kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dilakukan pada pekan ini. "Saya optimistis setelah ini (kenaikkan harga BBM) neraca transaksi berjalan akan membaik," kata Chatib di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 18 Juni 2013.
Menurut Chatib, saat ini konsumsi BBM bersubsidi paling besar bukan untuk kendaraan bermotor, namun dari tingginya praktik penyelundupan. "Kalau disparitas harga semakin kecil, insentif orang untuk menyelundup semakin kecil," katanya. Dengan demikian, konsumsi bisa terpotong hingga dua kali lipat.
Kenaikkan BBM, Chatib mengatakan, akan diumumkan dalam waktu dekat. Namun dia tidak mau mengungkapkan kapan kepastian tanggal pengumumannya. "Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sudah approve, tinggal masalah administrasinya saja. Dari DPR di Undang-Undang-kan dulu, setelah itu BBM naik," katanya.
Sebelumnya, Bank Indonesia merilis transaksi berjalan pada triwulan I-2013 mengalami defisit sebesar US$ 5,3 miliar atau 2,4 persen dari Produk Domestik Bruto. Angka ini memang menurun dibanding kuarta sebelumnya yang mencatat defisit transaksi berjalan sebesar US$ 7,6 miliar atau 3,5 persen dari PDB. (Baca juga: Harga BBM Naik,Transaksi Berjalan Tetap Defisit)
ANGGA SUKMA WIJAYA