TEMPO.CO, Nusa Dua- Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Thomas Dharmawan, menyatakan, kebutuhan Cina terhadap hasil perikanan sudah mencapai satu juta ton per tahun. Permintaan itu meningkat terutama pada produk ikan laut dan udang.
Menurut Thomas, kebutuhan satu juta ton itu akan dimintakan dari Indonesia. Saat ini, ekspor hasil perikanan Indonesia ke Cina baru mencapai 295.486 ton dengan nilai transaksi US$ 284,664 juta.
"Cina butuh satu juta ton ikan dan udang dari indonesia per tahun. Cina concern pada ikan laut dan udang," kata Thomas. Menurutnya, Indonesia sudah menandatangani kesepakatan dengan Cina terkait hal ini pada Schrimp Forum Zhanjiang and MOU di Shanghai tahun 2010 lalu.
"MoU ditandatangani di Cina. Masyarakatnya masih suka makan ikan laut dan udang. Tapi, secara perlahan, kami tawarkan ikan darat. MoU ditanda-tangani oleh mantan Dirjen P2HP, pak Martani Huseini. Saya yang mendampingi," ujarnya.
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, ekspor hasil laut Indonesia ke Cina terus meningkat. Data ekspor tahun 2012 melampaui data 2011 yang hanya mencapai volume 242.397 ton dengan nilai transaksi US$ 220,998 juta. Sementara, volume ekspor itu naik 21,9 persen dan nilai transaksi naik 28,81 persen dari tahun sebelumnya.
ARIEF HARI WIBOWO