TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, mengatakan pemerintah segera melobi pemerintah Arab Saudi untuk membatalkan pembatasan kuota haji. Besok Kamis, Anggito akan bertolak ke Saudi bersama perwakilan Kementerian Luar Negeri.
"Lobi ini tingkat tinggi, harus melibatkan dua kementerian kita," kata Anggito sebelum rapat kerja dengan Komisi Tenaga Kerja Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 18 Juni 2013. Dia optimis, lobi ini akan berhasil dan malah menambah kuota.
Pemerintah Arab Saudi mengurangi jumlah haji tahun ini terkait renovasi Masjidil Haram, Mekkah. Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Bandar Hajjar, mengumumkan pengurangan jumlah haji dari dalam negeri sebanyak 50 persen dan 20 persen dari luar negeri.
Akibat kebijakan itu, sebanyak 42.200 calon haji Indonesia terancam batal berangkat. Berdasarkan situs Kementerian Agama, kuota haji Indonesia awalnya 211 ribu jemaah, terdiri dari 194 ribu haji reguler dan 17 ribu haji khusus.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Amidhan, meminta pemerintah berhati-hati melobi pemerintah Saudi. Menurut dia, pemerintah Saudi tak akan menanggapi protes yang diajukan berlebihan. Ia mencontohkan, usai tragedi Terowongan Mina yang menewaskan sekitar 600 jemaah haji asal Indonesia, pemerintah Saudi memberi ganti rugi pertama kali kepada pemerintah Indonesia karena tak banyak melakukan protes.
SUNDARI
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Soal Macet, Jokowi-Ahok Lupakan Hal Sederhana?
Jokowi Sebut BLSM dengan Balsem
Jokowi Ternyata Pernah Dagang di PRJ
Nilai Kinerja Transportasi Jokowi: Niat 8, Hasil 6