TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama, Anggito Abimanyu, merencanakan berangkat ke Arab Saudi untuk melobi pembatalan pembatasan kuota haji, Kamis. Anggito optimistis pemerintah Saudi akan menambah kuota haji jemaah asal Indonesia.
Jika lobi tak berhasil, kata Anggito, Kementerian Agama sudah menyiapakan skenario terburuk. "Langkah pertama adalah mengutamakan calon jemaah haji yang sudah melunasi biaya haji," kata Anggito sebelum rapat kerja dengan Komisi Tenaga Kerja Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 18 Juni 2013.
Berikutnya, pembatasan calon yang sudah pernah naik haji. Menurut Anggito, mereka yang sudah naik haji tak diperkenankan berangkat. "Kecuali amir haji dan pengawas," kata Anggito. Pemerintah juga akan menunda keberangkatan 20 persen calon haji tahun ini menjadi 2014. Kemungkinan lain, pemerintah mengalihkan jatah jalur haji undangan untuk calon haji umum.
Pemerintah Arab Saudi mengurangi jumlah haji tahun ini terkait renovasi Masjidil Haram, Mekkah. Akibat kebijakan itu, sebanyak 42.200 calon haji Indonesia terancam batal berangkat. Berdasarkan situs Kementerian Agama, kuota haji Indonesia awalnya 211 ribu jemaah, terdiri dari 194 ribu haji reguler dan 17 ribu haji khusus.
Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Amidhan, meminta pemerintah memprioritaskan jemaah berusia lanjut jika lobi pemerintah gagal. "Siapa yang tahu berapa lama lagi waktu yang dimiliki jemaah lansia,” kata Amidhan saat dihubungi, Jumat pekan lalu.
SUNDARI
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Soal Macet, Jokowi-Ahok Lupakan Hal Sederhana?
Jokowi Sebut BLSM dengan Balsem
Jokowi Ternyata Pernah Dagang di PRJ
Nilai Kinerja Transportasi Jokowi: Niat 8, Hasil 6