TEMPO.CO, Cianjur - Jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan bulan Ramadan, harga daging ayam potong dan telur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur naik. Warga meminta pemerintah dapat mengendalikan harga pada sejumlah bahan kebutuhan tersebut.
Berdasarkan pantauan, di Pasar Induk Cianjur (PIC), kenaikan harga daging ayam dan telur cukup tinggi. Harga daging ayam potong semula Rp 25.000 naik pada tiga hari yang lalu Rp 30.000 dan kini naik kembali menjadi Rp 32.000 per kilogram. Sedangkan harga telur juga terus naik, yang semula Rp 15.000, Rp 18.000, kini naik Rp 20.000 per kilogram. Bahkan, di tingkat eceran harga telur tembus Rp 21.000 hingga Rp 22.000 per kilogram.
"Setiap dua hari, barang dagangan terus naik," ujar Indra, 26 tahun, pedagang ayam potong di Pasar Induk Cianjur, Rabu 19 Juni 2013.
Dia mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga tersebut. Namun, hal tersebut biasa terjadi jelang Ramadan. Apalagi, ditambah dengan adanya rencana kenaikan harga BBM. "Kalau barang sih tetap mudah didapat, tapi harganya kemungkinan akan terus naik," katanya.
Dia berharap, pemerintah dapat mengendalikan kenaikan harga tersebut. Sebab, saat Ramadan dan Idul Fitri, harga berbagai kebutuhan pokok biasanya akan semakin melambung. "Kalau tidak dapat dikendalikan, harga ayam bisa tembus Rp 40.000 per kilogram," kata dia.
Khoirunisa, 25 tahun, pedagang telur di pasar yang sama mengatakan, selalu menerima protes dari para pembeli. Bahkan, tak sedikit pembeli yang akhirnya membatasi belanjaan mereka. "Pemerintah jangan diam saja, tolong kendalikan harga agar tidak terlalu tinggi," ucap dia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, Judi Adi Nugroho menyatakan, jika pedagang menaikan harga jelang kenaikan BBM itu sangat tidak wajar. Jika barang masih mudah didapat kenapa harus menaikan harga.
"Kenaikan harga biasanya berlaku pada hukum mekasinme pasar. Barang banyak harga murah, jika barang sulit maka harga akan naik. Tapi, kalau alasannya BBM mau naik itu tidak wajar," terang Judi.
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga pada sejumlah bahan pokok, kata Judi, pihaknya akan terus memantau dan mengawasi dalam pendistribusian penjualan barang. "Kata akan lakukan pengawasan untuk antisipasi harga yang terus melambung. Soalnya tidak ada alasan jika barang mudah didapat harga barang naik," kata dia.
DEDEN ABDUL AZIZ
Terhangat:EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca Juga:
Mereka Tertolong dengan KJS ala Jokowi-Ahok
Eddies Adelia Kaget Ully Artha Telah Mualaf
Nazaruddin 'Paksa' Kurir Jadi Dirut
Radja Nainggolan: Saya Bukan Tentara Bayaran!