TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya dan Bonek, julukan suporter Persebaya Surabaya, sepakat menindak tegas kepada para oknum suporter pembuat onar. "Kalau setelah diingatkan, dikasih arahan tetap nggak benar, ya wajib ditindak," kata salah satu koordinator Bonek, Hasyim kepada Tempo, Rabu 19 Juni 2013.
Sehari setelah peringatan ulang tahun Persebaya ke-86, Polrestabes Surabaya mengundang sejumlah elemen suporter yang kini terbelah jadi dua kubu yaitu versi Divisi Utama dan versi Liga Primer Indonesia. Pertemuan ini sebagai ajang silaturahim dalam rangka menciptakan situasi tertib di Surabaya setiap Persebaya memainkan pertandingan. "Ya ada kesepakatan tidak tertulis untuk saling menjaga, saling mengingatkan," kata Hasyim.
Diakui Hasyim, situasi di lapangan seringkali berbeda dan berubah setiap saat. Apalagi dari ribuan suporter Persebaya, hanya 30-40 persen diantaranya yang bergabung dengan elemen Bonek. Sisanya termasuk dalam suporter liar. Inilah yang menurut Hasyim lebih sulit dikendalikan. Bahkan beberapa orang suka memancing kerusuhan dan mengambil manfaat dari kerusuhan. "Ini yang perlu dihilangkan, harus ada pengawasan dari aparat," ujar dia.
Hasyim setuju langkah polisi secara persuasif tapi tegas dalam menindak suporter perusuh. Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Setija Junianta sepakat jika penegakan hukum yang tegas diberikan kepada suporter anarkis. "Yang nggak tertib, ya ditindak," ujarnya.
Karena itu, Setija telah mengantisipasi dampak dualisme kepengurusan di tubuh Persebaya. Setija membantah jika pertemuan ini merespon adanya penyerangan Bonek di Mapolda Jawa Timur, Selasa malam, 18 Juni 2013. Versi polisi, peristiwa penyerangan itu terjadi karena adanya kesalahpahaman. "Nggak ada hubungannya. Ini hanya perkenalan saja, saya kan baru jadi Kapolres," kata Setija.
Ia berpesan kepada elemen Bonek yang hadir untuk memberikan contoh dan menegur anggotanya agar menciptakan situasi tertib antar suporter. Pertemuan ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan forum berikutnya bersama walikota, Kodim dan Korem untuk menjaga kondisi di Surabaya dalam pertandingan bola yang melibatkan suporter Persebaya.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Terhangat:EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Mereka Tertolong dengan KJS ala Jokowi-Ahok
Habis 'PRJ Monas', Tercecerlah Sampah
Ahok Akuisisi PPD untuk Hilangkan Sistem Setoran