Jeep Grand Cherokee Sport Concept (autoevolution.com)
TEMPO.CO, Washington –Chrysler akhirnya menerima keputusan otoritas keamanan lalu lintas Amerika Serikat (The National Highways Traffic Safey Administration – NHTSA) untuk menarik 2,7 juta unit Jeep yang mengalami masalah pada sistem pembakaran. Manajamen produsen mobil Amerika Serikat itu mengaku sudah tercapai kesepakatan dengan NHTSA terkait masalah penarikan jutaan unit Jeep.
“Antara kami dan NHTSA sudah tidak ada perbedaan lagi,” kata manajemen Chrysler dalam pernyataannya di Washington, kemarin seperti dilansir Channel News Asia yang mengutip AFP.
Seperti diketahui otoritas keamanan lalu lintas Amerika Serikat mengeluarkan keputusan yang meminta Chrysler menarik 2,7 juta unit mobil Jeep di dunia. Yakni Jeep Cherokee yang diproduksi antara tahun 2002 – 2007 dan Jeep Grand Cherokee yang diproduksi antara 1993 hingga 2004, termasuk Jeep Liberty.
Dalam investigasinya NHTSA menemukan bahwa jutaan unit mobil Jeep baik baru maupun bekas ada masalah dalam penyimpanan bahan bakar yang tidak sesuai dengan standar yang berlaku. NHTS mendapat laporan bahwa dua lusin Jeep terbakar akibat ditabrak dari belakang.
Semula pabrikan mobil terbesar ketiga di Amerika Serikat itu tidak setuju dengan hasil investigasi NHTSA. Manajemen Chrysler mengklaim bahwa mobil Jeep aman dan tidak ada masalah dalam sistem pembakaran. “Keselamatan pengemudi dan penumpang merupakan prioritas Chrysler. Kami tetap konsisten dengan komitmen tersebut,” ucap Sergio Mrchionne, Chairman sekaligus Chief Executive Officer Chrysler dan Fiat, beberapa waktu lalu.
Manajemen Chrysler tetap mengklaim bahwa kedua jenis Jeep itu termasuk kendaraan yang paling aman diantara mobil lain yang diproduksi Chrysler. Kendati demikian Chrysler tetap akan mematuhi rekomendasi NHTSA dan akan melakukan penyempurnaan untuk meningkatkan keamanan. “Kami tidak ingin pengguna menjadi khawatir karena itu kami akan melakukan penyempurnaan khususnya body agar lebih kuat menghadapi benturan.”
Pihak NHTSA menyambut positif atas kesediaan Chrysler untuk menarik mobi-mobil Jeep yang bermasalah tersebut. “Perusahaan memang sudah seharusnya memperhatikan faktor keselamatan pengendara,” demikian pernyataan NHTSA itu.
Pengamat otomotif Michelle Krebs menyambut baik keputusan Chrysler yang mau menarik mobil Jeep yang bermasalah. “Ini merupakan keputusan yang tepat sebab biaya untuk perbaikan tidak semahal bila dibandingkan dengan risiko kerusakan jangka panjang,” katanya.
SETIAWAN
Terpopuler OtomotifHonda Target Jual 100 Ribu Mobil Tahun Ini Toyota Tarik 242 Ribu Mobil HybridFord Tarik 465 Ribu MobilAudi Incar 25 persen Pasar SUV Mewah