TEMPO.CO, Samarinda - Bahan bakar minyak (BBM) jenis premium semakin sulit didapat oleh warga Kota Samarinda, Kalimantan Timur, sejak dua hari terakhir.
Berdasarkan pantauan Tempo, dari tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umu (SPBU) yang ada di Samarinda, hanya satu yang beroperasi melayani pembeli, yakni SPBU di Jalan Kesuma Bangsa. Sedangkan SPBU di Kecamatan Sambutan dan SPBU di Jalan Oerip Soemohardjo tutup karena kehabisan stok.
Lapak-lapak penjual bensin eceran juga banyak yang tutup, seperti di di Jalan Danau Toba. Hanya tampak botol-botol kosong yang terpajang. "Susah dapat bensin. Tempat eceran hampir semua tutup. Kalau pun ada, volumenya berkurang hampir separuh," kata Yasir, warga Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kamis, 20 Juni 2013.
Pengawas SPBU di Jalan Kesuma Bangsa Irianto mengatakan, pasokan bensin dari Pertamina ke SPBUnya tidak berkurang setiap hari, yakni 42 kilo liter. ”Tapi cepat habis karena diserbu pembeli,” ujarnya.
Akibatnya, antrian mobil dan sepeda motor di SPBU tersebut memanjang hingga 500 meter, dan meluber hingga ke jalan raya. Di antara yang antri terdapat beberapa sepeda motor merk Thunder. Sepeda motor ini biasa digunakan para pengecer karena kapasitas tangkinya yang jumbo.
FIRMAN HIDAYAT
Terhangat:
Evaluasi Jokowi | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Berita Terkait
Hanura: Harga BBM Boleh Naik, Asalkan...
Spanduk Tolak Kenaikan BBM PKS Dicopot
Muhaimin: Yang Tolak BBM Naik, Tak Mengerti Masalah
Demokrat: Menteri PKS Lebih Baik Mundur
Istana: Ini Bukan Saat Tepat Provokasi Politik