TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro mengatakan inflasi akibat dampak kenaikkan harga BBM akan mulai terasa pada Juli 2013. Menurut dia, kalau kebijakan kenaikkan harga BBM pada pekan ini dampak terhadap inflasi tidak akan langsung dirasakan oleh masyarakat.
"Kalau berbicara puncak mungkin pada bulan Juli baru terasa," kata Bambang seusai rapat kerja dengan Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2013.
Menurut Bambang, gejolak inflasi akan dirasakan juga pada Agustus dan September. "Karena memasuki bulan puasa dan tahun ajaran baru," katanya. Namun dia memperkirakan inflasi akan menurun pada Oktober 2013. "Diharapkan akan mulai mereda pada Oktober," ujar dia.
Seperti diketahui, pemerintah berencana untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada pekan ini setelah disahkannya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013 oleh DPR. Berdasarkan hitungan pemerintah, akibat kenaikan BBM tersebut inflasi pada 2013 akan melambung dari target sebelumnya 4,9 persen menjadi 7,2 persen.
Bambang mengatakan, jika pada tahun depan tidak ada kebijakan yang signifikan seperti administration price, maka inflasi akan kembali ke rendah seperti basis pada 2012. "Core inflation cenderung turun. Kalau tidak ada kebijakan BBM cenderung turun lagi," katanya. Adapun pemerintah menargetkan inflasi pada 2014 berkisar antara 3,5 persen sampai 5,5 persen.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terhangat:
Evaluasi Jokowi | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Berita Terkait
Hanura: Harga BBM Boleh Naik, Asalkan...
Spanduk Tolak Kenaikan BBM PKS Dicopot
Muhaimin: Yang Tolak BBM Naik, Tak Mengerti Masalah
Demokrat: Menteri PKS Lebih Baik Mundur
Istana: Ini Bukan Saat Tepat Provokasi Politik