TEMPO.CO, Singapura – Kabut yang dibawa angin dari Pulau Sumatera menuju Singapura membuat pemerintah Singapura mengimbau warganya agar menyesuaikan diri dengan keadaan tak menyehatkan ini.
“Saya sarankan untuk tidak keluar rumah kecuali untuk urusan yang sangat mendesak,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Singapura, Vivian Balakrishnan dalam konferensi pers di Singaura, Rabu malam.
Ia juga berencana untuk meliburkan sekolah-sekolah jika keadaan ini tidak juga membaik. Selain itu, Departemen Tenaga Kerja juga akan mengeluarkan pedoman rinci untuk pengusaha agar menerapkan peraturan untuk menjaga keselamatan karyawannya dari bahaya kabut ini. Bahkan, bila keadaan tak kunjung membaik, pemerintah akan mengeluarkan perintah untuk meliburkan aktivitas kerja.
Namun, mengingat parahnya kabut ini, yang bahkan menjadi kejadian terparah sepanjang masa, pemerintah Singapura pesimis bahwa kabut akan cepat berlalu. “Hanya hujan dan angin yang datang tiba-tiba yang akan membawa kabut keluar dari langit Singapura, tapi kemungkinan itu sangat kecil,” ujar Vivian.
Kabut menyelimuti Singapura sejak minggu lalu. Kabut ini berasal dari kebakaran lahan di Pulau Sumatera. Pemerintah Singapura akan mendesak pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah yang turut merugikan negara tetangganya ini.
STARONLINE | ANINGTIAS JATMIKA
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Sidang Perdana Kasus Cebongan Kamis Ini
Kalapas Cebongan: Pasti Ada Tekanan Psikis Berat
Kasus Cebongan, LPSK Gandeng 16 Psikolog
Kasus Cebongan, LPSK Umuman Kondisi Saksi