Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Ahok Urus Birokrasi

image-gnews
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). TEMPO/Subekti
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Banyak hal yang sudah dan akan dilakukan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama untuk memperbaiki birokrasi Pemerintah Jakarta. Berbagai ide mulai muncul sejak keduanya dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta pertengahan Oktober lalu. Contohnya proses seleksi dan promosi jabatan atau dikenal dengan lelang jabatan camat dan lurah.

Mulai Mei lalu, lelang jabatan camat dan lurah berlangsung. Dengan berbagai tes yang dilakukan, akhirnya Pemerintah Jakarta telah mendapatkan hasilnya. Setidaknya dari tes jabatan itu, kata Wakil Gubernur Basuki, pemerintah daerah mendapatkan para pemimpin yang berkualitas. "Kami punya stok 70-80 camat yang bagus, sementara lurah sekitar 200 orang. Ini bagus semua," kata lelaki yang akrab disapa Ahok ketika ditemui Tempo di kantornya, Balai Kota Jakarta, Kamis 13 Juni 2013.

Hal ini, ujarnya, sudah memenuhi harapannya. Selama ini, jabatan camat dan lurah kadang dianggap sebelah mata dan malah digunakan untuk hal yang di luar kewenangannya. Padahal pemerintahan yang baik bermula dari kecamatan dan kelurahan yang memberikan pelayanan baik kepada masyarakat.

Tak cukup lelang jabatan camat dan lurah, Ahok juga ingin mengadakan lelang jabatan Kepala Puskesmas. Program dadakan ini akan mulai dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2013 atau bisa dikatakan mulai dilakukan sekitar kuartal ketiga dan keempat tahun ini.

Ahok menganggap selama ini, pemilihan Kepala Puskesmas belum memenuhi harapannya. Ia pun diam-diam melakukan penilaian. Contohnya, puskesmas yang semestinya menjadi gerbang utama dalam program Kartu Jakarta Sehat masih belum berjalan dengan baik. Jangan sampai, katanya, masyarakat telah mengantri berjam-jam untuk berobat namun pada akhirnya hanya diberikan rujukan ke rumah sakit.

Ia ingin dokter atau pun perawat di rumah sakit 'jemput bola' ke pasien. Umumnya, dokter dan perawat yang masuk pukul 08.00 di puskesmas tidak serta-merta langsung memulai prakteknya pada jam itu pula. Semestinya kebijakan puskesmas dapat mengharuskan pegawai di puskesmas datang lebih pagi. "Kalau perlu orang yang udah ngantri setengah jam ditangani sama perawat saja," ujarnya.

Kondisi lainnya, ia kembali mencontohkan, puskesmas juga bisa mengatur pasien supaya tidak terlalu lama menunggu untuk berobat. Jika diperkirakan satu pasien berobat 7 menit, bisa jadi urutan ke-10 bisa mendapat tindakan pada menit ke-70. Perawat pun bisa menyuruh si pasien kembali ke rumah dan bisa datang lagi sekitar satu jam kemudian. Begitu juga pelayanan untuk lanjut usia yang berobat. "Bisa disediakan air dan diberikan tempat khusus misalnya," kata Ahok.

Pelayanan semacam ini yang ia nantikan dari calon-calon Kepala Puskesmas nantinya. Ia menginginkan ide brilian datang dari mereka. Calonnya bisa siapa pun. Dokter atau perawat yang mencapai golongan tertentu bisa mengikuti seleksi itu. "Ia (calon Kepala Puskesmas) harus membayangkan kalau menjadi orang yang sakit. Apa harapannya? Kami ingin mewujudkan itu," ia menjelaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak cukup sampai di situ. Sekretaris daerah, jabatan yang cukup prestisius di lingkungan Pemerintah Jakarta juga akan dilakukan melewati seleksi. Setidaknya, kata Ahok, ada sembilan calon Sekda yang diajukan ke DPRD DKI Jakarta.

Meski tidak ingin mengatakan sembilan orang yang dicalonkan, Ahok mengatakan, semuanya tidak berasal dari pendapat pribadi. Siapa pun yang menjadi Sekda nantinya tergantung hasil tes yang dijalankan. "Kami terbuka saja kok. Enggak ada kepentingan di sini. Aku enggak kenal siapa pun di sini, siapa saja boleh jadi apa pun," katanya.

Merasa tidak cukup dengan segala macam seleksi, Ahok juga akan membuat Unit Kerja Gubernur. Unit itu, kata Ahok, akan diisi Asisten Deputi Gubernur yang selama ini kurang dianggap penting peranannya.

Selama ini, Ahok membawahi empat deputi, yakni Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Deputi Bidang Kependudukan dan Permukiman, Deputi Bidang Perdagangan Perindusterian dan Transportasi, dan Deputi Bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Masing-masing, kata Ahok, membawahi dua Asisten Deputi. Namun sampai sekarang peran asisten begitu kecil dalam pemerintahan, padahal mereka memiliki potensi untuk berkarya di Pemerintah Jakarta.

Karena itu, ia memberikan pekerjaan tambahan. Itu pun disambut baik oleh keempat Deputi Gubernur Jakarta. Mereka nantinya bertugas untuk mengawasi satuan kerja perangkat daerah. Jika tidak sesuai harapan, pimpinan dinas bisa langsung digantikan. "Unit kerja ini sedang saya usulkan ke Kementerian Dalam Negeri. Kalau di Badan Kepegawaian Daerah sudah tidak ada masalah," ujarnya.

SUTJI DECILYA

Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta
| Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah



Baca juga:

Ahok Minta Relawan PMI Ada di Setiap RT

Wali Kota Solo Menolak Penyaluran BLSM

BLSM Paling Cepat Dibagikan Juni 

Jokowi Tak Setuju BLSM, Ini Kata Mendagri

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

3 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

3 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

17 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

21 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

21 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta Rayakan Ulang Tahun Terakhirnya sebagai Ibu Kota?

Kota Jakarta tampaknya akan merayakan ulang tahun terakhirnya sebagai ibu kota negara pada 22 Juni 2024


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

22 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

22 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

26 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

43 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

44 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.