TEMPO.CO, Sumenep - Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Pergerakan Cakanca Bindhara Santre (Pacabis) unjuk rasa di depan SPBU Kolor, Kabupaten Sumenep. Jumat 21 Juni 2013. Mereka menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
"Kenaikan BBM syarat kepentingan politis," kata Koordinator Lapangan Pacabis Saddam Husin. Kenaikan BBM kali ini, kata dia, erat kaitannya dengan Pemilu Presiden 2014 mendatang. Sejak Susilo Bambang Yudhoyono menjabat presiden, kata Saddam, setiap menjelang pemilu selalu menaikkan harga BBM. Kompensasi BLSM atau BLT bagi rakyat dijadikan alat politik untuk meraih suara.
Tidak hanya berorasi, mahasiswa juga menyandera sebuah mobil dinas milik salah satu BUMD. Mahasiswa makin marah, setelah digeledah mahasiswa menemukan dua jeriken kosong di jok belakang.
"Lihat, mobil pemerintah mau nimbun BBM," teriak mahasiswa. Secara spontan mahasiswa menaiki kap mobil dan melompat-lompat. Aksi ini baru berhenti setelah polisi mengamankan SPBU.
Mahasiswa kemudian melanjutkan aksinya ke DPRD dan Pemkab Sumenep.
MUSTHOFA BISRI
Terhangat:
Evaluasi Jokowi | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Berita Terkait
Hanura: Harga BBM Boleh Naik, Asalkan...
Spanduk Tolak Kenaikan BBM PKS Dicopot
Muhaimin: Yang Tolak BBM Naik, Tak Mengerti Masalah
Demokrat: Menteri PKS Lebih Baik Mundur
Istana: Ini Bukan Saat Tepat Provokasi Politik