TEMPO.CO, Medan - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menjalin kerjasama dengan enam bank untuk menyediakan tiket elektronik bagi para calon penumpang penerbangan. Tiket tersebut bisa digunakan untuk menumpang kereta dari Stasiun Kereta Api Medan menuju Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan dengan direksi enam bank, yang berlangsung di Medan, Jum’at, 21 Juni 2013. Deputi Gubernur Bank Indonesian Ronald Waas hadir dalam acara penandatanganan tersebut.
Enam bank tersebut adalah Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank DKI, dan Bank Mega.
Bank-bak tersebut menyediakan layanan melalui vending machine. Sedangkan PT Kereta Api Indonesia akan mengoperasikan rangkaian kereta yang dikelola PT Railink dan PT Kereta Commuter Jakarta.
Ronald Waas mengatakan, bentuk kerjasama antara PT Kereta Api Indonesia dengan enam lembaga perbankan tersebut sesuai dengan program kerja Bank Indonesia, yakni mendorong masyarakat menggunakan transaksi non tunai. Tujuannya untuk menciptakan less cash society Indonesia.
"Pola kerjasama semacam ini diharapkan akan terintegrasi dengan moda trasportasi lainnya di Indonesia," kata Waas usai penandatanganan kerjasama.
Seusai penandatanganan kerjasama dilakukan uji coba pembelian tiket elektronik. Tiket tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tiket masuk ke ruang tunggu di stasiun kereta api, tapi juga menjadi tiket perjalanan kereta ke Bandara Kualanamu. Begitu juga sebaliknya dari stasiun kereta api di Bandara Kualanamu menuju Stasiun Kereta Api Medan.
Ignasius Jonan menjelaskan, kereta api dari dan ke Bandara Kualanamu mampu melayani 3600 penumpang per hari. Namun setelah Bandara Kualanamu resmi beroperasi pada 25 Juli 2013, PT KAI menyediakan empat train set kereta yang mampu melayani 5000 penumpang per hari.
SAHAT SIMATUPANG
Terhangat:
HUT Jakarta| Ribut Kabut Asap| Forum Pemred |Koalisi dan PKS| Demo BBM
Baca Juga:
Hanura: Harga BBM Boleh Naik, Asalkan...
Spanduk Tolak Kenaikan BBM PKS Dicopot
Muhaimin: Yang Tolak BBM Naik, Tak Mengerti Masalah
Demokrat: Menteri PKS Lebih Baik Mundur
Istana: Ini Bukan Saat Tepat Provokasi Politik