TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia sekaligus Guru Besar Transportasi UGM, Danang Parikesit mengatakan, untuk memperbaiki fasilitas pejalan kaki di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak perlu sampai studi banding ke luar. "Salah satu kota yang bisa dicontoh adalah Surabaya," ujar Danang kepada Tempo saat diskusi masalah transportasi di Jakarta, Selasa, 4 Juni 2013.
Surabaya, kata Danang, memiliki fasilitas pejalan kaki yang baik dan rapih. Trotoarnya rata dan lebar. Tidak ada trotoar yang jalannya naik turun atau tidak rata.
Danang menambahkan, trotoar di Surabaya juga bersih. Hal itu diperlengkap dengan adanya tanaman-tanaman yang terawat. "Kalau di luar, contoh negara yang fasilitas pejalan kakinya baik adalah Singapura. Meski panas, orang betah jalan di sana."
Danang mengatakan, kalau Jokowi atau Pemprov DKI berhasil memperbaiki fasilitas pejalan kaki, niscaya program transportasi massal yang tengah dijalankan seperti MRT akan diminati. Soalnya, 60 persen pengguna transportasi massal adalah pejalan kaki. (Baca juga: Ahok Janji Busway Melintas Tiap 3 Menit) Ingin tahu perubahan apa saja dalam delapan bulan pemerintahan Jokowi-Ahok? Klik di sini.
ISTMAN MP
Berita Lainnya:
Ahok Janji Busway Melintas Tiap 3 Menit
Jokowi Diskusikan Kenaikan Tarif dengan Organda
Reformasi Birokrasi, Jokowi: Resistensi Itu Biasa
Ahok Setuju Tarif Monorel Rp 10 Ribu
Apa Arti Reformasi Birokrasi di Mata Jokowi