TEMPO.CO, Jakarta- Vice President Fuel Distribusi dan Marketing PT Pertamina (Persero) Hanung Budya memperkirakan serbuan (rush) pelanggan ke pom bensin akan terjadi sebelum kenaikan diumumkan. Hal ini tak jauh beda dengan saat pemerintah menaikkan harga BBM pada 2005 dan 2008 lalu.
Kendati demikian, Pertamina tetap mengaku siap. Pertamina tak melakukan pembatasan penyaluran BBM ke SPBU-SPBU. Perusahaan pelat merah ini akan menyediakan tanki-tanki BBM penuh di pusat-pusat kota dekat dengan SPBU.
"Untuk memudahkan pengisian BBM kembali. Jadi saat critical time itu (sebelum harga baru efektif) semua akan respon cepat, SPBU tidak dibiarkan kosong," ujarnya.
Selanjutnya, mulai pukul 00.00 dan seterusnya, tren pembelian mengalami penurunan drastis. "Petugas SPBU itu bahkan bisa enggak ada kerjaan."
Juru Bicara Pertamina, Ali Mundakir menjelaskan, pada dasarnya ketersediaan BBM secara nasional terpantau aman. Hanya, Pulau Jawa akan menjadi fokus utama ketersediaan pasokan. "Sebab, konsumsi kendaraan terbanyak kan di Jawa. Tapi di daerah lain tetap dijamin ketersediaan stoknya," kata Ali.
Sebagai gambaran, Pertamina mengoperasikan 112 Terminal BBM di seluruh Indonesia. Selain itu, sebanyak 200 tanker BBM disiapkan. Jumlah SPBU mencapai 5.027 unit dengan 92 ribu nozzle di seluruh Indonesia. "Semua diminta beroperasi 24 jam," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI