TEMPO.CO, Kupang - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menggelar operasi pasar. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok yang mulai merangkak naik akibat rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Kami akan gelar operasi pasar murah untuk menekan melambungnya harga kebutuhan pokok jelang kenaikan BBM," kata Kepala Dinas Perindag NTT, Fredik Tielman kepada wartawan, Jumat, 21 Juni 2013.
Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kupang mulai mengalami kenaikan menjelang kenaikan harga BBM.
Operasi pasar murah ini, kata Fredik, hanya untuk bahan pokok beras. Karena itu, Dinas akan melakukan koordinasi dengan Bulog sebagai pihak penyedia beras. "Operasi pasar ini sebenarnya menjelang Ramadan, namun tidak menutup kemungkinan saat kenaikan BBM," katanya.
Ina, pedagang di Pasar Kasih Naikoten mengatakan, harga kebutuhan pokok mulai naik, diantaranya mie instan, dari Rp 55.000 per dus menjadi Rp 63 ribu per dos. Harga beras dari Rp 7.500 naik menjadi Rp 9 ribu per kilogram. Selain itu, telur ayam dari Rp 185 ribu per pak, naik menjadi Rp 220 ribu dengan harga jual eceran Rp 1.500 per butir. "Harga distributornya sudah naik. Jadi kami harus menaikan juga harganya," kata Ina.
Tina, seorang pembeli mengaku heran dengan kenaikan harga kebutuhan pokok ini, karena sebenarnya harga BBM belum dinaikan oleh pemerintah. "Jangan sampai harganya akan melambung tinggi saat pemerintah umumkan kenaikan BBM," kata dia.
YOHANES SEO
Berita lainnya:
Kenaikan Harga BBM Diumumkan Jumat
Ditinggal Adik, Alim Markus Kendalikan Alumindo
Harga BBM Naik, Tarif Transportasi Darat Menyusul
Menjelang Kenaikan Harga BBM, Pertamina Tambah Pasokan