TEMPO.CO, Jakarta - Warga penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) antusias mengantri di sejumlah kantor Pos di Jakarta pada Sabtu 22 Juni 2013. Mereka mengaku terbantu dengan program bantuan dari pengalihan subsidi BBM.
Di Kantor Pos di Jalan Meruya Ilir No.7 Kebon Jeruk, Jakarta Barat, warga terlihat mengatri di loket Kantor Pos yang dibuka sejak pukul 09.00 WIB. Mereka memenuhi lokasi itu satu jam sebelum loket dibuka. Saenah, 67 tahun, penerim BLSM dari RT 13 RW 08, Palmerah Barat, Jakarta Barat mengaku bersyukur mendapatkan BLSM. "Dulu waktu ada Bantuan Langsung Tunai (BLT) saya tidak dapat, alhamdulillah sekarang dapat," katanya kepada Tempo.
Janda tujuh anak ini mengaku tidak memiliki penghasilan tetap. Untuk makan sehari-hari dia harus menumpang kepada seorang anaknya. "Kami tinggal satu rumah, anak saya semuanya sudah berkeluarga," ujarnya.
BLSM sebesar Rp 300ribu, rencananya oleh Saenah akan digunakannya sebagai persediaan bulan Ramadhan. "Kalau ada sisanya ya, saya bagikan kepada cucu, itu juga kalau ada," tuturnya tertawa kecil.
Supiah (65 tahun) mengaku menerima kali kedua dana pengalihan subsidi BBM itu. "Dulu sudah pernah dapat BLT, sekarang saya bersyukur dapat lagi," kata warga Kampung Rawa Kebon Jeruk ini.
Janda yang sehari-hari hidup dengan delapan anak ini berencana membayar hutang dengan uang BLSM. "Sama buat bayar kontrakan," kata Supiah. Supiah mengaku sudah lama tidak memiliki penghasilan tetap. Untuk makan sehari-hari dia menggantungkan pada anak-anaknya. "Sekarang setiap hari ya, cuma ngurusin cucu," kata dia.
Tak cuma di sana, warga penerima BLSM tampak mengantri sejak pukul 07.20. Walaupun pembagian baru dimulai pukul 08.00. Sekitar 25 orang sudah duduk tertib menunggu nomor antrian dipanggil.
Munandar, 52 tahun, mengaku telah mendapat undangan sejak sepekan lalu. "Dikasih undangan sama ketua RT sudah semenjak seminggu lau, terus dikasih amplop ini," katanya. Amplop itu masih terlihat rapi belum dibuka. "Saya tidak bisa baca, jadi dikasih tahu datang jam segini."
Amplop itu merupakan syarat menukarkan kartu BLSM peserta. Di dalam amplop terdapat selembar kertas berisi sosialisasi BLSM. Ada mekanisme tata cara pengambilan dan persyaratan apa yang harus dibawa peserta, semisal Kartu Tanda Penduduk.
Munandar mengaku senang mendapat BLSM. "Alhamdulilah terimakasih, dari pada tidak sama sekali," katanya.
Namun ia sendiri sebenarnya belum tahu berapa jumlah yang akan diterima. "Oh Rp 150 ribu selama empat bulan ya?” kata dia. “Ya, maklum saya kan enggak bisa baca. Pokoknya bersyukur lah, susah cari Rp 150 ribu itu kan."
PT Pos Indonesia (Persero) mendapatkan tanggung jawab membagikan BLSM kepada 15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di seluruh Indonesia. Pos Indonesia mendapatkan data RTS Kartu Perlindungan Sosial dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan Kementerian Sosial dan sudah divalidasi oleh kedua instansi tersebut.
DKI Jakarta sendiri menerima kompensasi kenaikan BBM itu terbesar, yakni Rp 190,5 juta.
ANANDA PUTRI | FAIZ NASHRILLAH