Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BLSM Dibagi, Warga Jakarta Antusias

Editor

Pruwanto

image-gnews
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada warga di kantor Pos Indonesia, Grogol, Jakarta, (22/6). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada warga di kantor Pos Indonesia, Grogol, Jakarta, (22/6). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) antusias mengantri di sejumlah kantor Pos di Jakarta pada Sabtu 22 Juni 2013. Mereka mengaku terbantu dengan program bantuan dari pengalihan subsidi BBM. 

Di Kantor Pos di Jalan Meruya Ilir No.7 Kebon Jeruk, Jakarta Barat, warga terlihat mengatri di loket Kantor Pos yang dibuka sejak pukul 09.00 WIB. Mereka memenuhi lokasi itu satu jam sebelum loket dibuka. Saenah, 67 tahun, penerim BLSM dari RT 13 RW 08, Palmerah Barat, Jakarta Barat mengaku bersyukur mendapatkan BLSM. "Dulu waktu ada Bantuan Langsung Tunai (BLT) saya tidak dapat, alhamdulillah sekarang dapat," katanya kepada Tempo.

Janda tujuh anak ini mengaku tidak memiliki penghasilan tetap. Untuk makan sehari-hari dia harus menumpang kepada seorang anaknya. "Kami tinggal satu rumah, anak saya semuanya sudah berkeluarga," ujarnya.

BLSM sebesar Rp 300ribu, rencananya oleh Saenah akan digunakannya sebagai persediaan bulan Ramadhan. "Kalau ada sisanya ya, saya bagikan kepada cucu, itu juga kalau ada," tuturnya tertawa kecil.

Supiah (65 tahun) mengaku menerima kali kedua dana pengalihan subsidi BBM itu. "Dulu sudah pernah dapat BLT, sekarang saya bersyukur dapat lagi," kata warga Kampung Rawa Kebon Jeruk ini.

Janda yang sehari-hari hidup dengan delapan anak ini berencana membayar hutang dengan uang BLSM. "Sama buat bayar kontrakan," kata Supiah. Supiah mengaku sudah lama tidak memiliki penghasilan tetap. Untuk makan sehari-hari dia menggantungkan pada anak-anaknya. "Sekarang setiap hari ya, cuma ngurusin cucu," kata dia.

Tak cuma di sana, warga penerima BLSM tampak mengantri sejak pukul 07.20. Walaupun pembagian baru dimulai pukul 08.00.  Sekitar 25 orang sudah duduk tertib menunggu nomor antrian dipanggil.

Munandar, 52 tahun, mengaku telah mendapat undangan sejak sepekan lalu. "Dikasih undangan sama ketua RT sudah semenjak seminggu lau, terus dikasih amplop ini," katanya. Amplop itu masih terlihat rapi belum dibuka. "Saya tidak bisa baca, jadi dikasih tahu datang jam segini."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Amplop itu merupakan syarat menukarkan kartu BLSM peserta. Di dalam amplop terdapat selembar kertas berisi sosialisasi BLSM. Ada mekanisme tata cara pengambilan dan persyaratan apa yang harus dibawa peserta, semisal Kartu Tanda Penduduk.

Munandar mengaku senang mendapat BLSM. "Alhamdulilah terimakasih, dari pada tidak sama sekali," katanya.

Namun ia sendiri sebenarnya belum tahu berapa jumlah yang akan diterima. "Oh Rp 150 ribu selama empat bulan ya?” kata dia. “Ya, maklum saya kan enggak bisa baca. Pokoknya bersyukur lah, susah cari Rp 150 ribu itu kan."

PT Pos Indonesia (Persero) mendapatkan tanggung jawab membagikan BLSM kepada 15.530.897 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di seluruh Indonesia. Pos Indonesia mendapatkan data RTS Kartu Perlindungan Sosial dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan Kementerian Sosial dan sudah divalidasi oleh kedua instansi tersebut.

DKI Jakarta sendiri menerima kompensasi kenaikan BBM itu terbesar, yakni Rp 190,5 juta.

ANANDA PUTRI | FAIZ NASHRILLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

4 Januari 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Nicke Widyawati. Foto/ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra dan TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah membayar dana kompensasi BBM selama 2023 sebesar Rp 132,44 triliun (termasuk PPN).


Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

30 Agustus 2022

Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga saat mengunjungi Pasar Tradisional di Baros, Serang, Banten, Jumat, 17 Juni 2022. Presiden Jokowi berbincang dengan warga dan para pedagang untuk mengecek harga-harga bahan pokok serta menyerahkan sejumlah bantuan langsung tunai (BLT) kepada sejumlah warga penerima manfaat. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

Bhima Yudhistira menilai tambahan anggaran bantalan sosial berupa bansos Rp 24,17 triliun untuk kompensasi kenaikan harga BBM subsidi terlalu kecil.


Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

29 Desember 2015

Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) berbincang dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) usai mengumumkan harga baru bahan bakar premium dan solar di Jakarta, 23 Desember 2015. Pemerintah menurunkan harga bahan bakar jenis premium sebesar Rp 150 per liter, yaitu dari Rp 7.300 per liter menjadi Rp 7.150 per liter, sedangkan solar menjadi Rp 5.950 per liter berlaku mulai 5 Januari 2016. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

Sudirman Said yakin aturan hukum yang melandasi pungutan tersebut selesai sebelum 5 Januari 2016.


IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

22 Agustus 2015

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara. TEMPO/Dhemas Reviyanto
IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

Indonesian Resources Studies (Iress) meminta pemerintah dan DPR untuk segera menerapkan kebijakan dana stabilisasi bahan bakar minyak


Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

27 November 2014

Salma, warga Banyuwangi, Jawa Timur mendapatkan Program Simpanan Keluarga Sejahtera sebesar Rp 400 ribu. Dana ini merupakan kompensasi kenaikan harga BBM. TEMPO/Ika Ningtyas
Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

Anggota DPRD Blitar menilai pemetaan warga mampu dan kurang mampu dilakukan secara serampangan.


Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

24 November 2014

Salma, warga Banyuwangi, Jawa Timur mendapatkan Program Simpanan Keluarga Sejahtera sebesar Rp 400 ribu. Dana ini merupakan kompensasi kenaikan harga BBM. TEMPO/Ika Ningtyas
Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

Kantor Pos Pangkalpinang mulai menyalurkan dana kompensasi BBM senilai total Rp 15 miliar.


Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

21 November 2014

Salma, warga Banyuwangi, Jawa Timur mendapatkan Program Simpanan Keluarga Sejahtera sebesar Rp 400 ribu. Dana ini merupakan kompensasi kenaikan harga BBM. TEMPO/Ika Ningtyas
Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

Penyaluran PSKS pada hari pertama ini dimulai di wilayah Kota Madiun untuk 5.513 orang.


Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

20 November 2014

Deddy Mizwar. TEMPO/Nurdiansah
Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

Deddy Mizwar mengatakan ada peluang pemerintah merevisi lagi harga BBM subsidi.


PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

19 November 2014

Uang BLSM sebesar 300 ribu yang diterima oleh warga saat dibagikan di kantor Pos Muara Angke, Jakarta Utara, (24/6). Menurut data yang diriis LSI sekitar 70 persen responden meragukan ketepatan sasaran penyaluran BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

Dari 193 ribu penerima asal Kota dan Kabupaten Cirebon, yang terdata dari kantor pos pusat baru 10-12 persen.


Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

19 November 2014

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kiri), Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) dan Mendagri Tjahjo Kumolo (kedua kiri) mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, 17 November 2014. Harga BBM bersubsidi jenis premium naik menjadi Rp. 8.500/liter dari Rp. 6.500/liter dan solar naik menjadi Rp. 7.500/liter dari Rp. 5.500/liter. ANTARA/Andika Wahyu
Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

Ini program pemerintah sehingga berkesinambungan.