TEMPO.CO, Jakarta--- Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Achmad Gani Ghazali mengatakan pembangunan jalan tol Lubuk Pakam-Tebing Tinggi pembebasan lahannya sudah mencapai 60 persen. "Nanti kalau sudah 75 persen baru tendernya dibuka," ujar Gani ketika dihubungi Tempo, Ahad, 23 Juni 2013.
Gani mengatakan bahwa saat ini prakualifikasi lelang sedang dilakukan dengan beberapa konsorsium. Nantinya, jalan tol ini akan menjadi salah satu akses menuju Bandara Kualanamu. "Sebelum jalan tol jadi, akses menuju bandara bisa menggunakan jalan arteri non tol dan jalan nasional," kata Direktur Jenderal Bina Marga Djoko Murjanto. Menurut Djoko, jalan tol ini ditargetkan selesai tahun 2015.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengaku optimis memenangkan tender pembangunan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi-Lubuk Pakam. Menurut Juru Bicara PT.Jasa Marga(Persero) David Wijayatno, perusahaannya memiliki kemampuan teknis pembangunan tol, struktur permodalan perusahaan yang kuat untuk membangun tol dan juga keuangan perusahaan yang baik.
Saat ini jasa Marga telah memasukkan dokumen proposal pembangunan proyek tol tersebut untuk dievaluasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Proposal tersebut dimasukkan atas nama konsorsium BUMN yang terdiri dari Jasa Marga, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, dan PT Pembangunan Perumahan.
Rencananya, tol akan dibangun sepanjang 60 kilometer. Tol itu akan dibangun dengan empat lajur jalan dan dua arah. Masing-masing lajur memiliki lebar 3,6 meter. Tol Medan Kualanamu ini akan terdiri dari empat intercharge, empat underpass, tujuh topperpas dan tiga pintu tol.
Biaya konstruksi tol dianggarkan sebesar Rp 1,347 triliun. Sebanyak 90 persen di antaranya merupakan pinjaman luar negeri dari Cina melalui Bank Exim Cina dan 10 persen sisanya dari anggaran pendapatan dan belanja negara.
TIKA PRIMANDARI