TEMPO.CO, Jakarta - Sehari pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, realisasi penyaluran naik 5 persen dibanding sebelumnya. "Realisasi penyaluran premium pada Sabtu, 22 Juni mencapai 84.300 kiloliter di atas penyaluran harian normal sebesar 80.000 kiloliter," kata Juru Bicara PT Pertamina (persero), Ali Mundakir dalam siaran persnya pada Ahad, 23 Juni 2013.
Berdasarkan pantauan Pusat Komando dan Pengendalian Monitoring BBM PSO Pertamina tersebut, perseroan masih memantau dengan cermat setiap perkembangan permintaan BBM bersubsidi pasca-kenaikan harga. "Ketahanan stok BBM nasional saat ini masih terjaga pada level minimal 18 hari," ujarnya.
Pemerintah pada Jumat, 21 Juni 2013 telah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi. Adapun harga baru untuk premium menjadi sebesar Rp 6.500 per liter atau naik Rp 2.000 per liter dari harga Rp 4.500 per liter. Sementara harga solar menjadi Rp 5.500 per liter atau naik Rp 1.000 per liter dari harga lama sebesar Rp 4.500 per liter.
Belajar dari pengalaman menjelang kenaikan harga BBM pada tahun 2005 dan 2008, saat itu SPBU diserbu konsumen. Pertamina pun berupaya mengantisipasi lonjakan dengan sejumlah cara. Selain itu, menjaga stok BBM nasional tetap di level minimal 18 hari, Pertamina juga menginstruksikan agar depot, armada tangki, dan SPBU beroperasi selama 24 jam.
Sebagai catatan, realisasi penyaluran BBM bersubsidi pada 5 hari menjelang penetapan kebijakan kenaikan harga tercatat lebih tinggi dari penyaluran normal. Untuk premium mencapai sebesar 23 persen dan solar sebesar 13 persen lebih tinggi dari peyaluran normal harian. (Baca: Dahlan Iskan Tinjau Pembagian BLSM Naik Moge)
Jumat 21 Juni 2013, realisasi penyaluran premium subsidi mencapai 96.600 kiloliter atau lebih tinggi 22,3 persen dari rata-rata penyaluran harian sebesar 80.000 kiloliter. Adapun realisasi penyaluran solar subsidi mencapai 50.000 kiloliter atau lebih tinggi 7.000 kiloliter dari penyaluran harian sekitar 43.000 kiloliter. (Baca:Tarif Angkutan di Jakarta Sudah Naik)
AYU PRIMA SANDI
Berita Lainnya:
Polisi Akui Sulit Mengejar Pelaku Pemerkosaan
4 Sebab Popularitas Jokowi Melebihi Prabowo & Mega
DPR Tidak Tahu Tarif Angkutan Bakal Naik
Ada Kendala Masalah BLSM, Bisa Lapor Lewat SMS
Dahlan Iskan Tinjau Pembagian BLSM Naik Moge