TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah SPBU di kawasan Jakarta Utara mengkaim kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi tak berpengaruh besar. Penjualan di SPBU cenderung normal akhir pekan lalu.
Misalnya menurut keterangan Eko Mardiyanto, pengawas SPBU 34-14308 di Jalan Enggano Raya No.14-16, Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Sabtu tepat habis kenaikan BBM, jam 6 pagi masih lumayan banyak yang beli. Nggak ngaruh banyak kayaknya," ujar Eko kepada Tempo, Minggu, 23 Juni 2013. Eko menduga normalnya penjualan BBM lantaran akhir pekan. "Mereka tetap butuh bensin buat jalan-jalan," ujarnya. Kata Eko, pada hari libur, jumlah bensin yang terjual rata-rata 50 kiloliter.
Hal senada diungkapkan oleh Wagiyo Susanto, pengawas SPBU 34-14304 di Jalan Tongkol, Pademangan, Jakarta Utara. Menurut Wagiyo, penjualan BBM subsidi tak banyak berubah pasca-kenaikan BBM. Menurun pun, hanya sedikit, tak signifikan. "Kemarin Sabtu habis 18 KL saja. Biasanya memang di kisaran itu, antara 18-20 KL," ujarnya.
Pemerintah pada Jumat, 21 Juni 2013 telah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi. Adapun harga baru untuk premium menjadi sebesar Rp 6.500 per liter atau naik Rp 2.000 per liter dari harga Rp 4.500 per liter. Sementara harga solar menjadi Rp 5.500 per liter atau naik Rp 1.000 per liter dari harga lama sebesar Rp 4.500 per liter. (Baca: Harga BBM Naik, Konsumsi Terdongkrak 5 Persen)
ISTMAN MP
Berita Lainnya:
Tarif Transportasi Disepakati Naik 15 Persen
Kepemimpinan Jokowi, Prinsip tanpa Konfrontatif
Plus-Minus Jokowi Jadi Capres 2014
Tarif Angkutan di Jakarta Sudah Naik
Polisi Akui Sulit Mengejar Pelaku Pemerkosaan