TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh tidak mempedulikan anggapan dirinya lamban dalam menindaklanjuti hasil investigasi Inspektorat Jenderal terkait kisruh ujian nasional beberapa waktu lalu. Dia berkilah, sampai saat ini, masih ada pelaksanaan UN untuk ujian susulan. "Mau dibilang lamban, atau cepat ya terserah," kata Nuh di kantornya, Senin, 24 Juni 2013.
Jika para pelaksana UN ia berhentikan, menurut Nuh, akan sangat menganggu pelaksanaan ujian yang melibatkan jutaan siswa. "Itu yang lebih penting ketimbang mengejar kepopuleran, biar dibilang responsif," kata dia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Khairil Anwar, kata Nuh, sudah mengajukan pengunduran diri, keputusannya tinggal menunggu presiden. Sedangkan pelaksana yang lain, sudah dites secara keseluruhan. "Untuk ditata sekalian," kata dia menjelaskan.
Saat ini, kata Nuh, dari tiga audit UN, yaitu pelaksanaan, pengadaan dan percetakan, baru audit pelaksanaan yang sampai di mejanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menilai Menteri Pendidikan Mohammad Nuh lamban dalam menindaklanjuti hasil investigasi kisruh ujian nasional beberapa waktu lalu. Waktu dua bulan, menurut Busyro, sudah cukup untuk melakukan penindakan terhadap pejabat yang bertanggung jawab.
"Itu tanggung jawab moral menteri pendidikan untuk memberhentikan," kata Busyro di Kantor Indonesia Corruption Watch, Senin, 24 Juni 2013.
Menyimpan sesuatu yang tidak benar di kementerian pendidikan, kata Busyro, adalah sesuatu yang sangat buruk. "Hal busuk seperti itu jangan ditutup-tutupi," kata dia. Kementerian pendidikan, menurut Busyro, adalah lembaga yang seharusnya memberi contoh kepada semua pihak untuk berlaku bersih. Bukan malah menutup-nutupi.
April lalu, jadwal ujian nasional 2013 untuk sebelas provinsi terpaksa mundur empat hari. Salah satu yang disebut sebagai musababnya adalah buruknya manajemen PT Ghalia Indonesia Printing. Rekanan kementerian yang bertugas mencetak dan mendistribusikan soal ke wilayah tersebut, menuturkan perusahaanya salah perhitungan ihwal pengadaan.
TRI ARTINING PUTRI
Topik terhangat:
Ridwan Kamil | Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
Hitung Cepat, Ridwan Kamil Jadi Wali Kota Bandung
Menang Pilkada Bandung, PKS: Masih Dipercaya Warga
Ini Sikap Persib Soal Penyerangan Bus Mereka
Farhat Abbas Kicau Foto Cium Bastian Coboy Junior