TEMPO.CO, Surakarta - PT Pos Indonesia (Persero) ingin meningkatkan bisnis logistiknya. Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) I Ketut Mardjana mengatakan bisnis logistik terbukti sangat menguntungkan. Perseroan bersiap mengakuisisi perusahaan logistik skala regional. “Dengan cara itu memungkinkan kami bermain di ekspor,” ujarnya di Surakarta, Selasa, 25 Juni 2013.
Menurut dia, perseroan menyiapkan dana Rp 350 miliar untuk akuisisi. Saat ini prosesnya sedang tahap studi kelayakan untuk mengambil alih perusahaan logistik. Ketut mengatakan tidak mementingkan apakah mengakuisisi perusahaan logistik dari dalam negeri atau luar negeri.
“Jika mengakuisisi perusahaan luar negeri, maka kami inginnya menjadi pemegang saham mayoritas,” ujarnya.
Dia mengaku hingga kini belum menentukan perusahaan logistik apa yang ingin diambil alih. Studi kelayakan hanya menilai dari segi pangsa pasar dan pelayanan. “Nanti tinggal menentukan mana yang cocok,” ujarnya.
Studi kelayakan ditargetkan kelar pada akhir Juli nanti. Setelah itu perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dan komisaris. Dia menargetkan pada tahun ini atau selambatnya tahun depan sudah bisa melakukan akuisisi. “Kepemilikan perusahaan logistik berskala regional akan menjadi percepatan bisnis logistik PT Pos yang luar biasa. Karena dikombinasikan dengan kekuatan jaringan logistik domestik,” kata Ketut. Bahkan dia berencana berinvestasi di bidang pergudangan dan bongkar muat barang peti kemas.
Pendapatan Pos Indonesia dari logistik pada 2012 tercatat Rp 69 miliar. Hingga triwulan I 2013, pendapatan logistik sudah mencapai Rp 70 miliar. “Pendapatan dalam tiga bulan sudah melebihi pendapatan sepanjang 2012. Saya optimistis tahun ini bisa meraih pendapatan Rp 250 miliar,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO