Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ada Regenerasi, Batik Sukapura Terancam Punah

Editor

Zed abidien

image-gnews
Sejumlah pekerja membuat batik tulis di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kamis (5/1). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sejumlah pekerja membuat batik tulis di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kamis (5/1). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Tasimalaya - Batik Sukapura, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terancam punah. Penyebabnya bukan karena pengrajin kekurangan modal, namun tidak adanya regenerasi perajin batik Sukapura.

"Dulu ada 50 perajin batik Sukapura, sekarang tinggal 13 pengrajin. Itu pun hanya home industri (industri rumahan)," kata Uun Kurniasih, salah seorang pelestari Batik Sukapura di sela acara Kreasi Batik Sukapura, di Kantor Setda Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 26 Juni 2013.

Dia mengatakan, minat remaja untuk menjadi pengrajin batik sangat minim. Mereka, kata dia, sibuk dengan kegiatannya sehari-hari dan sekolah. "Generasi muda tak ada yang mau membatik. Anak-anak zaman sekarang pengennya main hape dan nonton tivi. Tidak ada yang peduli," kata Uun.

Atas kondisi ini, dia mengaku sedih dan khawatir. Uun pun meminta pemerintah daerah mencari solusinya. "Saya butuh orang yang peduli terhadap batik Sukapura. Sekarang hampir punah batik Sukapura," jelas dia.

Menurut Uun, batik Sukapura memiliki ciri-ciri warna gelap, dan bermotif tumbuhan. Batik ini bisa tahan lama, warnanya tidak mudah luntur. "Bahan pewarnanya masih pakai kimia. Memang pernah ada pelatihan memakai pewarna alami, tapi belum dicoba, pengen yang praktis," jelasnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Tasikmalaya, Nana Heryana mengatakan, selain faktor sumber daya manusia (SDM), kurangnya kreasi dari perajin batik Sukapura juga menjadi ancaman punahnya batik ini. "Dengan acara Kreasi Batik Sukapura, kami dan Diskoperindag memberi motivasi kepada perajin batik Sukapura agar berkreasi," katanya.

Menurut Nana, perajin batik Sukapura masih memegang teguh pakem lama dan tidak berani membuat inovasi dan kreasi. Mereka tidak mau memakai warna yang sedang tren maupun memadukan warna. "Ini yang jadi kendala (dalam pemasaran batik Sukapura)," kata dia.

Namun demikian, menurut Nana, saat ini sudah ada sebagian pengrajin yang mulai berkreasi. Itupun jumlahnya belum banyak. "Memang pakem dan tradisi harus dipertahankan. Namun kami juga berharap muncul perajin-perajin baru dengan kreasi baru. Kreasi baru dengan tetap mempertahankan ciri khas batik Sukapura," tegas Nana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tasikmalaya, Lina Ruzhanul Ulum mengatakan, pihaknya pernah mengadakan pelatihan membatik khusus di Kabupaten Tasikmalaya. "Pelatihan untuk regenerasi perajin batik," kata dia.

Dalam pelatihan itu, pengrajin diberi pelajaran mengenai teknik pewarnaan kain batik. Dia mengakui, warna Batik Sukapura masih terkesan kolot dan kuno.

"Pada pelatihan kemarin, disampaikan agar perajin batik membikin warna tak monoton. Lihat batik kota (Tasik), berani main warna.
Akhirnya perajin batik Sukaraja mulai berani main warna. Pertahankan tradisi harus, tapi kejar pasar juga harus," jelas Lina.

Upaya regenerasi lainnya, adalah memasukan pelajaran membatik ke dalam mata pelajaran muatan lokal (mulok) di sekolah menengah pertama. "Di SMPN Sukaraja ada pelajaran membatik," katanya.

CANDRA NUGRAHA

Terhangat:
Ridwan Kamil
| Razia Bobotoh Persib| Puncak HUT Jakarta| Penyaluran BLSM| Ribut Kabut Asap

Baca Juga:
McDonalds Telah Menghapus Menu Makanan Halal 

PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu 

Mabes: Dua Polisi Tertangkap Bawa Rp 200 Juta 

Ahok Kecewa dengan PKL

Mahdiana Kenalkan Djoko Susilo sebagai Andika

Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan

Laga Persib Vs Persija Bakal Dilarang di Jakarta 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

4 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

6 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

23 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.


KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

30 hari lalu

Ilustrasi Batik. shutterstock.com
KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).


Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

41 hari lalu

Vespa Batik. (Foto: Piaggio Indonesia)
Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.


NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

47 hari lalu

Lancer Evo Batik. (Dok NMAA)
NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.


Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

52 hari lalu

CEO Rianty Batik, Aditya Suryadinata, ketika menceritakan pengalaman bisnisnya di Rianti Batik Malioboro, Yogyakarta, Selasa, 6 Februari 2024. Pelaku UMKM batik ini berbagi pengalaman mempertahankan bisnis ketika pandemi Covid-19 melanda. TEMPO/Riri Rahayu
Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.


Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

52 hari lalu

Aktivitas membatik dan pameran batik yang digelar di hotel Yogyakarta Senin (5/2).  Foto: TEMPO|Pribadi Wicaksono.
Jurus Yogya Branding Batik Lokal Sebagai Cendera Mata Wisata

Pekerjaan rumah saat ini, adalah bagaimana batik bisa memiliki ruang presentasi yang kontinyu untuk memperluas pasarnya.


TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

53 hari lalu

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik yang melakukan penjualan via live TikTok Shop dalam acara Showcase Event dan Konferensi Pers: TikTok dan Tokopedia Luncurkan Kampanye #MelokalDenganBatik di Yogyakarta, Senin, 5 Februari 2024. TEMPO/Riri Rahayu.
TikTok Shop dan Tokopedia Kampanye Batik, Pedagang Bebas Biaya Komisi Sebulan

TikTok Shop dan Tokopedia meluncurkan kampanye #MelokalDenganBatik. Pedagang bebas biaya komisi selama sebulan.


Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

59 hari lalu

Presiden Jokowi membagi bagikan kaos kepada warga yang menerima bantuan pangan beras cadangan pemerintah di Gudang Bulog Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selasa 30 Januari 2024. ANTARA/Hery Sidik
Jokowi Kaget Beli Celana Batik Seharga Rp 15 Ribu: Sangat Murah dan Bisa Bersaing dengan Negara Lain

Jokowi membeli produk lokal yang dijual para pengusaha UMKM yang mendapat permodalan dari program PNM.