TEMPO.CO, Manado - Kepala SMA Negeri 1 Kota Manado, Sulawesi Utara Jacky Kojo kepada TEMPO, Kamis 27 Juni 2013 pagi ini mengaku jika dirinya telah mendatangi sejumlah mantan guru SMA Negeri 1 Manado yang telah pensiun untuk menanyakan seluk beluk sekolah termasuk dengan soal ijazah.
Menurut Kojo, dari pengakuan para guru, ijazah jurusan IPA dan IPS pada tahun 1969 memang berbeda sehingga tidak sama antara siswa yang mengambil jurusan IPS dengan siswa yang jurusan IPA.
Dikatakannya, dari pengakuan Ny Karinda, guru SMA Negeri 1 Manado di era 1960-an, penerbitan ijazah untuk jurusan IPA dan IPS ditandatangani oleh penanggung jawab yang berbeda.
"Ada kebijakan, untuk ijazah memang ditandatangani oleh penanggung jawab yang berbeda untuk IPA dan IPS. Jadi wajar kalau yang ada di ijazah itu nama penanggung jawab berbeda," kata Kojo menirukan pernyataan Ny Karinda.
Terkait dengan kasus dugaan ijazah palsu dari Bupati Majalengka H Sutrisno, Kojo menyebutkan jika saat ini dirinya tengah menunggu copyan dari sesama lulusan SMA Negeri 1 Manado di era 60-an yang berada di Surabaya dengan jurusan IPA.
Menurut Kojo, copyan ijazah SMA jurusan IPA ini akan membuktikan jika ijazah Sutrisno asli atau tidak, karena tim yang datang mempertanyakan soal ijazah dari Sutrisno hanya membawa bukti berupa ijazah SMA Negeri 1 Manado dengan jurusan IPS.
"Ya kita tunggu saja. Tapi dari hasil pembicaraan dengan alumni SMA Negeri 1 Manado yang ada di Surabaya itu, deskripsi bentuk ijazah miliknya sama dengan milik Sutrisno yang kami legalisir," kata Kojo kembali.
ISA ANSHAR JUSUF
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
Ronaldo dan Tommy Winata Rangkulan
Mabes Polri Bebaskan Dua Perwira Pembawa Uang
Alasan Penyiksaan oleh Aparat Polisi
Kronologi Bayi Meninggal Setelah Ditolak 4 RS