TEMPO.CO, Jember - Sulaeman, 45 tahun, mengaku kaget mendapat kabar dirinya tak jadi berangkat ke Tanah Suci pekan lalu. Warga Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Jember, Jawa Timur itu mengaku tidak menyangka dia, istri, serta anak dan menantunya harus menunggu setahun lagi untuk menunaikan ibadah haji. "Tapi ya mau bagaimana lagi. Mungkin ini ujian dari Allah bagi kami agar bersabar," kata Sulaeman, Kamis, 27 Juni 2013.
Hal senada diungkapkan calon haji asal Desa Balung Lor Kecamatan Balung, Abdul Halim, 50 tahun. Dia mengaku sudah mempersiapkan diri untuk berangkat menemani ibunya yang berusia 76 tahun. Apalagi lazimnya kebanyakan calon haji di Kabupaten Jember, dia sudah mengeluarkan banyak uang untuk menggelar acara selamatan dan membeli barang-barang untuk keperluan berangkat ke tanah suci. "Ya, seminggu lalu, bersamaan dengan selamatan meninggalnya almarhum Bapak saya," kata dia.
Sulaeman dan Abdul Halim adalah bagian dari 373 orang calon haji asal Kabupaten Jember yang gagal berangkat tahun ini karena kebijakan pengurangan kuota sebanyak 20 persen dari pemerintah Arab Saudi.
Misbahul Munir, Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementerian Agama Jember, mengatakan musim haji tahun ini sedikitnya 373 calon haji asal Jember yang dipastikan gagal berangkat ke Saudi Arabia. Mereka adalah calon haji dengan nomor porsi 1.300.314.284 sampai dengan 1.300.318.769. "Jumlah calon haji yang batal berangkat itu kemungkinan masih bertambah, karena ada Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2013," kata dia.
Dalam peraturan itu, kata dia, calon haji usia lebih dari 75 tahun dan memiliki keterbatasan fisik termasuk yang tidak diizinkan berangkat haji tahun ini. Kuota haji Jember tahun ini 2.630 orang.
MAHBUB DJUNAIDY
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita Lain:
Fahri Hamzah: Penggeledahan KPK ke BI Terlambat
Jokowi: Kenaikan Tarif Transjakarta Batal
Ada Keranda Mayat di Sidang Kopassus
Ini Dia Bintang Iklan Dadakan
SBY: Berita Asap Media Singapura Berlebihan