TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo membantah menolak bayi Revan Adiyaksa Andi Amir, pasien jaminan kesehatan daerah (Jamkesda). Kata Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo, M. Ilham , bayi berumur 1 tahun 3 bulan itu tak bisa mereka terima karena keterbatasan ruangan.
"Bukan kami menolak pasien Jamkseda, tetapi kamar intensive care unit sudah penuh," kata Ilham, Kamis, 27 Juni 2013.
Ilham menjelaskan, bayi Revan datang ke Rumah Sakit Wahidin pada Ahad, 23 Juni 2013. Anak dari pasangan Andi Amir dan Nirmawanti itu merupakan pasien rujukan Rumah Sakit Daya. Ilham pun mengklaim petugas Rumah Sakit Wahidin tidak mengetahui bila bayi Revan adalah pengguna kartu Jamkesda atau Jamkesmas.
Revan didiagnosa menderita kekurangan cairan akibat diare berat. Tetapi karena kamar ICU anak penuh, kata Ilham, Rumah Sakit Wahidin pun mencarikan rumah sakit yang memiliki fasilitas ICU anak. "Ternyata yang memiliki fasilitas itu RS Akademis, kami arahkan pasien itu ke RS Akademis," ujar Ilham. "Revan sempat dirawat selama tiga hari di RS Akademis."
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Rahmat Latief, tidak alasan bagi rumah sakit untuk menolak pasien. Terutama pasien Jamkesda atau Jamkesmas. Sebab pemerintah telah mengeluarkan program kesehatan gratis. Rumah sakit yang menanggung pasien jamkesda, kata Rahmat, RSUD Daya dan Rumah Sakit Wahidin. "Saya baru dapat infonya. Tolong diperjelas kenapa mereka ditolak," kata dia.
Sebelum meninggal pada Rabu sore, 26 Juni 2013, bayi Revan telah mencoba mendatangi lima rumah sakit. Awalnya ia mendatangi RSUD Daya pada Senin sore, 24 Juni 2013. Di RSUD Daya, Revan sempat dirawat beberapa jam. Namun kondisinya terus menurun hingga dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin, Rumah Sakit Ibnu Sina, dan Rumah Sakit Awal Bros. "Petugas rumah sakit terus menolak dengan alasan ruangan penuh," kata Andi Amir.
Revan baru mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Akademis setelah Andi Amir tak lagi menunjukkan karta Jamkesda. Di sana, Revan didaftarkan sebagai pasien umum. Namun di sana, Revan mengembuskan napas terakhirnya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI | AAN PRANATA
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu
Mabes: Dua Polisi Tertangkap Bawa Rp 200 Juta
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan