TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie menyatakan, anggota parlemen tak seharusnya takut bila disadap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Penyadapan harus dimaknai sebagai langkah serius KPK mengcegah dan memberantas korupsi. "Kasihlah kewenangan KPK untuk menyadap, karena jalan lain susah, tak pernah ketangkap orang," kata Marzuki di ruang kerjanya, Jumat, 28 Juni 2013.
Menurut Marzuki, anggota DPR tak perlu meradang dengan penyadapan KPK ini seperti diungkapkan beberapa anggota Komisi Hukum saat rapat dengar pendapat dengan KPK kemarin. Bila memang tak terlibat tindak korupsi, tak perlu ada kekhawatiran atas penyadapan. "Sepanjang penyadapan dilakukan dengan bertanggung jawab."
Meski begitu, Marzuki juga tak melarang bila ada anggota dewan yang keberatan karena merasa penyadapan KPK dinilai melanggar hukum dan HAM. Dia mempersilakan anggota DPR bersangkutan mengajukan usul untuk merevisi UU KPK yang ada. Sebagai parlemen, DPR punya hak inisiasi untuk mengubah Undang-Undang. "Kalau yakin itu melanggar hukum dan HAM, siapkan saja Undang-undang."
Keluhan atas penyadapan KPK ini disampaikan oleh dua anggota Komisi Hukum, Aboe Bakar Al Habsyi dan Ahmad Yani. Mereka komplain lantaran menilai KPK menyadap hal-hal pribadi dan laporan sadapan dinilai bocor sampai ke pihak lain. Keluhan dua anggota komisi ini disambut anggota Komisi Hukum lainnya dengan menyarankan agar aturan penyadapan tak hanya diatur dalam peraturan KPK tapi juga diatur dalam Undang-Undang.
Ketua KPK, Abraham Samad mengklarifikasi tudingan dua anggota DPR ini. Menurut dia KPK tak akan sembarangan dalam menyadap karena sudah ada prosedur tetapnya. Bila melakukan penyadapan liar, kata Abraham justru melanggar hukum. "KPK bisa dituntut secara hukum," kata dia.
IRA GUSLINA SUFA
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
Dialog di TV, Sosiolog UI Disiram Air Munarman
Guru Ini Sebar Foto Bugil di Facebook
5 Tokoh Ini Dinilai Gunakan BLSM untuk Pencitraan
XL dan Axis Merger, Indosat Harus Waspada
Mengapa Popularitas Boediono Rendah
