TEMPO.CO, Bandung - Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana mengatakan, untuk kelancaran pencairan pembayaran Bantuan Langsung Sementara Mandiri (BLSM) untuk masyarakat miskin, pihaknya telah mencetak lebih dari 15,5 juta lembar kartu Perlindungan Sosial (KPS). Menurut dia, pencetakan KPS ini tuntas pada 28 Juni 2013 atau lebih cepat dari jadwal semula yang diperkirakan beres 30 Juni 2013.
Menurut dia, dari data yang dipegangnya per 28 Juni 2013, baru 9,85 juta lembar KPS yang sudah terdistribusi, sisanya, berikut yang baru beres dicetak yakni 5,6 juta lembar sudah masuk proses pengiriman. PT Pos menargetkan semua kartu itu sudah tuntas terkirim pada 30 Juni 2013. "Kita harapkan mudah-mudahan 30 Juni 2013, setidak-tidaknya sudah ada di kantor pos masing-masing," kata Ketut.
Dia mengungkapkan, untuk menyiasati terbatasnya jumlah petugas pengantar, PT Pos akan membagikan kartu sekaligus membayarkan duit BLSM itu. "Pengantar saya hanya 7 ribu (petugas), gak mungkin, makanya kita mempunyai satu strategi," kata Ketut.
Ketut mengungkapkan rencananya. Di antaranya, dengan jadwal yang sudah di atur, di sejumlah daerah, PT Pos akan mengumpulkan warga penerima BLSM itu bekerjasama dengan Ketua RT untuk memberikan kartu, sekaligus membagikannya. "Kita akan lakukan parallel. Komunitas kita kumpulkan, yang berhak datanya ada, nanti kita bagikan KPS itu sekaligus kita bayar. Ini untuk langkah mempercepat," kata dia.
Dia optimis, semua kartu itu sudah sampai di seluruh kota di Indonesia hari ini, Sabtu, 29 Juni 2013. "Bahwa besok sudah beredar semuanya, sehingga 1 Juli 2013 (pembagian dan blsm) semua bisa serentak," kata Ketut.
Dari data yang terpampang di situs www. kompensasi.info, pembayaran BLSM lewat pukul dua sore sudah dibayarkan pada 726.499 RTS atau setara Rp 217.949.700.000. Jumlah itu baru menembus 4,68 persen RTS di seluruh Indonesia yakni lebih dari 15,5 juta RTS. Di situs itu terlihat, pembayaran BLSM untuk provinsi Maluku Utara dan Papua Barat masih nol.
AHMAD FIKRI