TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah datang ke Bandung untuk minta dukungan pembangunan Jembatan Selat Sunda. Berulang kali Atut menyampaikan permintaannya saat paparan rencana jembatan itu di Balai Pertemuan Ilmiah ITB, Sabtu, 29 Juni 2013.?
Menurut Atut, jembatan Selat Sunda sangat penting untuk membangkitkan kondisi perekonomian masyarakat Sumatera dan Jawa. Selain itu, jembatan menjadi solusi masalah kemacetan panjang menuju ke Pelabuhan Merak seperti yang terjadi saat ini.
Menurutnya, ada 5 penyebab terus memanjangnya antrean kendaraan yang akan ke pelabuhan Bakauheuni, Lampung. Pertama, meningkatnya jumlah penumpang kapal feri, kemudian gelombang tinggi laut, kurangnya dermaga, usia kapal feri yang sudah tua, serta panjang truk yang melebihi ketentuan.?
Pada 2004, antrean kendaraan paling jauh sampai 2 kilometer. Kemudian pada 2012 menjadi hingga 15 kilometer. "Karena itu, kami minta dukungan pada para peneliti di ITB, UI, UGM, untuk pembangunan jembatan ini," ujarnya.
Atut juga menyatakan, pihak pemrakarsa yaitu pemerintah provinsi Banten, Lampung, dan Artha Graha yang tergabung dalam PT Graha Banten Lampung Selatan (GBLS) tetap akan mencoba pembangunan jembatan jika pemerintah pusat tidak mendukung.
Wakil Rektor ITB Bidang Riset Wawan Gunawan mengatakan, ITB, UI, dan UGM telah membentuk forum konsorsium perguruan tinggi untuk menyiapkan kajian dan riset jembatan Selat Sunda. Kajian itu dibahas bersama Kementerian Pekerjaan Umum. "Kegiatan kajiannya sudah banyak, pertemuan seperti ini juga dilakukan secara berkala dengan berbagai pihak," katanya.
ANWAR SISWADI