TEMPO.CO, Rokan Hilir Riau - Delapan personil Tentara Angkatan Darat sibuk menimba air disebuah kanal, ember hitam yang digunakan tidak begitu besar, hanya berisi 5 liter. Air itu kemudian disiramkan ke lahan gambut yang terbakar. Dua orang lainnya semprotkan air ke lahan yang terus mengepulkan asap itu.
"Begini susahnya kalau peralatan kurang," ujar Prajurit Dua Ahmad Maarif, kepada Tempo, saat ditemui dilokasi lahan gambut terbakar, di Dusun Sono, Desa Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Jumat 28 Juni 2013.
Ahmad menyebutkan operasi pemadaman asap lewat darat kurang maksimal akibat kekurangan perlengkapan. Apalagi lahan yang bakal dipadamkan ini adalah lahan bergambut, yang sewaktu-waktu bisa menyala lagi jika terkena tiupan angin.
Pantauan Tempo dilapangan, para personil hanya menggunakan perlengkapan seadanya, ember yang digunakan pun tidak terlalu besar, paralon penyemprot air pun hanya berukuran 3 inci. "Sudah dua minggu kita berjuang padamkan api, tapi masih juga asapnya ngepul," ujar Prajurit Satu Riyanto.
Keluhan serupa juga disampaikan Prajurit Dua Dede Ahman, peralatan yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah personil yang bekerja. Pantauan Tempo, lahan gambut yang terbakar seluas 25 hektar itu terus berasap, sementara mesin Genset yang digunakan untuk menyemprot air hanya tersedia 6 unit. Belum lagi persediaan air sangat sulit, para personil harus menggali tanah terlebih dulu untuk dapatkan sumber air. "Kerjaan kami jadi kurang maksimal," kata Dede.
Dede menyebutkan, saat ini personil hanya bisa bekerja memberdayakan peralatan yang ada. Seharusnya satu mesin genset penyemprot air itu digunakan oleh empat orang personil. Tetapi kerena kekurangan peralatan, satu mesin genset dikendalikan 10 sampai 20 orang personil. "Tidak sebanding dengan luas lahan yang kita padamkan," kata Dede.
Danramil 07 Tanah PutihKapten Inf Rismanto menyebutkan luas lahan terbakar di Rokan Hilir mencapai 13 ribu hektare. kebakaran paling luas terdapat di kecmatan tanah putih yang mencapai 8000 hektare, disusul Kecamatan Pujud 4000 hektare rantau kopar 1000 hektare.
Rismanto menghimbau agar pemerintah daerah Rokan Hilir segera membantu peralatan operasional pemadaman di Rohil. "Kita mohon dukungan dari Pemda setempat untuk membantu mesin genset," harapnya.
Kebakaran lahan di Rokan Hilir sempat menelan dua korban Jiwa warga Simpang Pemburu,Lainem 45 tahun dan Dulsan Purba 48 tahun. Selain itu, api juga melahap 12 pintu rumah warga di Desa Banjar serta, 14 pintu rumah warga di Desa Mamugo. Masyarakat juga dihimbau untuk mengungsi ke area yang lebih aman.
RIYAN NOFITRA
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
Guru Ini Sebar Foto Bugil di Facebook
5 Tokoh Ini Dinilai Gunakan BLSM untuk Pencitraan
XL dan Axis Merger, Indosat Harus Waspada
Mengapa Popularitas Boediono Rendah