Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mun'im Blak-blakan Kematian Munir dan Soekarno  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Munim Idris. TEMPO/Aditia Noviansyah
Munim Idris. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Ahli forensik dari Universitas Indonesia, Mun'im Idries, terang-terangan soal forensik dalam bukunya yang berjudul "X-Files: Mengungkap Fakta Kematian Bung Karno Sampai Munir." Dalam bukunya, ia menceritakan rumitnya ilmu forensik dengan bahasa yang bisa dimengerti orang awam.

Dalam kasus kematian Munir misalnya. Mun'im yang saat itu menjadi anggota tim pencari fakta kematian aktivis hak asasi manusia menceritakan dengan gamblang bahwa selama ini masyarakat banyak yang terpaku pada dugaan kematiannya di pesawat yang dinaikinya, Garuda Indonesia.

"Karena semua terpaku ke pesawat, akhirnya Polycarpus Budihari Priyanto pun divonis bebas ketika itu," kata Mun'im kepada Tempo, Jumat 28 Juni 2013.

Kala itu, Munir diduga mulai diracun di pesawat. Sementara Polycarpus tidak berada di sana. Tak terima Polycarpus divonis bebas, akhirnya Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri yang ketika itu menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri meminta Mun'im Idries kembali mempelajari kasus itu lagi.

Mun'im dan tim pencari fakta akhirnya menelusuri perjalanan ke Singapura untuk mengetahui di mana racun pembunuh Munir tersebut diberikan. Arsenik, racun yang membunuh Munir, kabarnya diletakkan di sebuah dus.

Setelah dilakukan tes, racun bereaksi diperkirakan sekitar 30 menit. Sementara perjalanan ke Singapura selama 90 menit. Dengan itu dan racun yang diperkirakan diletakkan di dus, Mun'im merasa ada yang tidak beres.

Ia dan tim pun kembali membahas kemungkinan tempat kejadian perkara (TKP) di Jakarta selama lima hari. Akhirnya, diambillah kesimpulan bahwa Munir tidak dibunuh di atas pesawat. Melainkan, Munir diberi racun saat Polycarpus mengajaknya minum di Coffee Bean Bandar Udara Changi, Singapura.

Menurut Mun'im, hanya di tempat itulah kemungkinan kematian Munir bisa terjadi. Karena, di Coffee Bean pula lah aktivis yang pernah menjadi Ketua KontraS itu mengeluh sakit perut dan meminta obat maag. Munir pun akhirnya kejang-kejang dan akhirnya ditemukan tewas di kafe itu. "Makanya ada penyanyi yang ketika itu melihat kejadian tersebut," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cerita Munir menelisik kasus itu pun diungkapkan secara gamblang di buku X-Files. Begitu pula dengan pengalamannya menganalisis kematian presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.

Menurut Mun'im, hanya satu penyebab kematian Soekarno: pembiaran negara terhadapnya. Seorang Soekarno yang sangat aktif tiba-tiba dikerangkeng di paviliun Istana Bogor yang kemudian dipindahkan ke Wisma Yaso (sekarang Museum Satria Mandala) atas persetujuan presiden kedua, Soeharto.

"Pembunuh mematikan bukan hanya racun, tetapi pembiaran juga bisa sangat mematikan untuk manusia seaktif Pak Soekarno," katanya.

Ia memang tidak pernah melakukan forensik terhadap tubuh Soekarno, namun hanya menganalisis dari berbagai berita di media massa. Akhirnya, sebagai seorang ahli forensik, ia pun mengambil kesimpulan bahwa kematian Soekarno lebih karena disebabkan penelantaran. "Pak Soekarno memang sakit-sakitan waktu itu. Tetapi itu hanya penyebab kecil. Penyebab utamanya karena diisolir dari bangsanya sendiri," ia menjelaskan.

SUTJI DECILYA


Topik Terhangat
Ribut Kabut Asap |PKS Didepak?| Persija vs Persib |Penyaluran BLSM |Eksekutor Cebongan 

Berita Lainnya:
Erick Thohir Segera Akuisisi 40 Persen Saham Inter
Ogbonna Selangkah Lagi ke Juventus
City Incar Top Skor Ketiga Liga Portugal
Blanc Antusias Melatih PSG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Suasana peluncuran Buku Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan di Yogyakarta Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.


Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

11 Juni 2023

Peluncuran buku #sayabelajarhidup karya S. Dian Andryanto di Ace Ambarrukmo Plaza Yogyakarta, Sabtu, 10 Juni 2023. Foto: Eko Rini
Konsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta

Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku


Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

2 Mei 2023

Merayakan Hari Pendidikan Nasional 2023, BRIN bekerja sama dengan Sultanate Institute mengadakan webinar dan peluncuran buku 'Keajaiban Negeri Emas Zabaj - Indonesia dalam catatan dunia Islam masa Abbasiyah'. (Tangkapan layar)
Hari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku

Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.


Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

16 Maret 2023

Jelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku

Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".


NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

7 Februari 2023

Pengurus Cabang Istimewa NU Tiongkok meluncurkan buku bertajuk Santri Indonesia di Tiongkok di UIN Sunan Ampel, Surabaya, Senin, 6 Februari 2022. Foto: Istimewa
NU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"


Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

28 Januari 2023

Wartawan senior Tempo Arif Zulkifli melakukan peluncuran buku berjudul Jurnalisme di Luar Algoritma, berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Sabtu, 28 Januari 2023. TEMPO/Tika Ayu
Wartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma

Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.


Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

10 September 2022

Ketua MPR Bambang Soesatyo merilis buku terbarunya,
Rilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan

Pertemanan dan membina jaringan menjadi kunci penting dalam perjalanan karier Bambang Soesatyo.


Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

24 Agustus 2022

Ketua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'

Merujuk aspek yuridis, gagasan negara kesatuan merupakan pengejawantahan rumusan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia


Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

15 Juli 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meresmikan Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di kawasan Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Kamis, 7 Juli 2022. TEMPO/Moh Khory Alfarizi
Peluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik

Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin otentik dalam peluncuran buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya'.


Bamsoet akan Luncurkan Buku Indonesia Era Disrupsi

30 April 2022

Bamsoet Akan Luncurkan Buku Ke-23, Indonesia Era Disrupsi
Bamsoet akan Luncurkan Buku Indonesia Era Disrupsi

Di buku ke-23 ini Bamsoet banyak mengupas tentang tantangan di era revolusi Industri 4.0.