Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Sekedar Kutu Loncat

Editor

Amirullah

image-gnews
AP/Sang Tan
AP/Sang Tan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Ade Taryana tak tampak kuyu saat ditemui Tempo di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Selasa petang lalu. Padahal lelaki 27 tahun itu baru menuntaskan pekerjaannya di kantor PT Citilink Indonesia, sebagai Marketing Research & Development Assistant. Ade, mengenakan kemeja biru tua lengan panjang dipadu dasi abu-abu dan celana bahan hitam, pun buru-buru meminta maaf karena terlambat 30 menit.

Menurut Ade, meski pekerjaannya kini menumpuk, ia enjoy saja menjalaninya. Ia beralasan, pekerjaan dan suasana kantornya sekarang sangat menyenangkan. Di Citilink, Ade merasa bisa bekerja sambil “bermain”, karena kerap berkesempatan keliling Indonesia untuk melakukan riset. “Seru banget pekerjaan saya sekarang. Saya bisa jalan-jalan ke berbagai daerah di Indonesia. Ibaratnya, bekerja sambil liburanlah,” kata pria bertubuh tegap itu.

Lahir di Purwakarta, Jawa Barat, 15 Juli 1986, Ade bergabung di Citilink sejak dua tahun lalu. Sebelum bekerja di perusahaan penerbangan ini, Ade yang lulus kuliah pada 2008 mengaku lebih dari 10 kali pindah kerja. Ia tertawa ketika diminta menyebutkan nama-nama perusahaan yang pernah dihinggapinya. “Wah lupa. Pokoknya, lebih dari sepuluh perusahaan sudah pernah saya coba.”

Di perusahaan-perusahaan sebelumnya, Ade tak pernah lama bekerja. Ia pernah bekerja satu hingga dua bulan untuk sebuah perusahaan, bahkan ada pula kantor yang hanya dicicipinya dalam waktu sehari.

Ade juga berani keluar dari zona nyaman. Sarjana Akuntansi itu sempat emoh memilih pekerjaan yang tak sesuai dengan jurusan keilmuannya. Namun perlahan-lahan, sikap konservatifnya terkikis. Di Citilink, sebelum menempati posisinya sekarang, Ade adalah staf divisi pemasaran. “Mungkin sudah takdir saya untuk "murtad" dari Akuntansi dan masuk ke Marketing, hehehe,”  ujar lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr. Muttaqien, Purwakarta, itu.

Bergonta-ganti profesi juga dilakukan Putri Fitria. Sepanjang empat tahun, delapan profesi sudah dijajal perempuan 26 tahun ini. Sejak kecil, Putri yang lahir di Bireuen, Aceh, ini memang tak punya cita-cita spesifik seperti anak lain umumnya. “Dari dulu saya maunya jalan-jalan. Dan sekarang itu sudah terpenuhi,” ujarnya kepada Tempo, Selasa siang lalu.

Putri memulai petualangannya pada 2005, saat kuliah di Jurusan Antropologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Sembari kuliah, Putri bekerja di sebuah rental video di Yogyakarta. Beberapa bulan berselang, dia hengkang dan berkerja sebagai karyawan sebuah distro yang tak jauh dari kampusnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lepas dari distro, Putri memilih bergabung dengan Rumah Seni Eloprogo, sebagai event organizer, sambil beberapa kali "nyambi" terlibat dalam proyek penelitian sejumlah lembaga swadaya masyarakat. Ia juga sesekali mengirim tulisan opini untuk koran nasional berbahasa Inggris, The Jakarta Globe.

Rampung kuliah pada 2010, Putri masuk redaksi harian Tribun Jogja. Bekerja sebagai wartawan sebenanarnya menyenangkan bagi Putri yang memang suka menulis dan bertemu hal-hal baru. Namun, profesi yang baru digelutinya beberapa bulan itu terpaksa ia tanggalkan, karena mendapat beasiswa penelitian di Jerman. Demi memenuhi hasrat keingintahuan dan jalan-jalannya, Putri pun memutuskan bertolak ke Eropa.

Kembali dari Jerman pada 2011, Putri langsung direkrut sebagai peneliti di Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia. Lagi-lagi, pekerjaan ini tak lama ia tekuni, karena ia mendadak rindu bangku kuliah. Putri pun akhirnya kembali ke Yogyakarta dan menjadi mahasiswa S2 Antropologi UGM. Sambil kuliah, dia juga terus mengasah kemampuan menulisnya dengan menjadi kontributor sejumlah media, seperti The Jakarta Globe, latitudes.nu, Venture Magazine, dan National Geographic Traveler Indonesia.

Dari sederet profesi yang sudah dicicipinya, Putri menyatakan belum ada yang benar-benar memikat hatinya. “Belum ada yang benar-benar klop kayaknya. Sampai sekarang juga saya belum tahu mau jadi apa, hahaha,” katanya.

ISMA SAVITRI | IQBAL MUHTAROM | RATNANING ASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

1 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi dua wanita bekerja dalam satu ruangan. Foto: Freepik.com/Pressfoto
4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.


5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier. Shutterstock.com
5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier. Foto: Canva
Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.


Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis? Foto: Canva
Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?


Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Lee Dong Wook. Instagram.com/@leedonwook_official
Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan


Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Marina Beauty Journey 2023 di Lombok, Bintang Marina/Marina
Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.


Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway AIESEC di Universitas Sumatera Utara
Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier


Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

30 Oktober 2023

Ilustrasi orang kerja di Jepang. Foto : LKPN
Cara Bekerja di Jepang, Syarat, dan Perkiraan Biaya Hidupnya

Jepang menjadi salah satu negara tujuan favorit para pekerja asal Indonesia. Apa saja syarat dan cara bekerja di sana serta berapa biaya hidupnya?