TEMPO.CO , Jakarta:Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan kondisi Riau semakin membaik setelah operasi pemadaman kebakaran lahan dan hutan memasuki hari ke-10. Saat ini tersisa satu titik api terpantau di Rokan Hilir, Riau.
"Kualitas udara sudah baik, visibility di Pekanbaru 4 kilometer, Dumai 7 kilometer, Pelalawan 4 kilometer, Rengat 5 kilometer,” kata Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu, 30 Juni 2013. “Tidak ada lapisan asap."
Pada 21 Juni 2013, jarak pandang sempat turun hingga di bawah 100 meter. Indeks kualitas udara (Standard Pollution Indeks) sudah kembali ke tingkat sedang di bawah 100. SPI di beberapa kota mencapai tingkat berbahaya dengan indeks 1.048 SPI di Duri dan 688 SPI di Dumai.
Sutopo mengatakan pemadaman terbantu oleh hujan di Pelalawan, Bengkalis dan Dumai. Pada Ahad, 30 Juni 2013 dilakukan modifikasi cuaca agar turun hujan. "Operasi hujan buatan dilakukan tiga kali penerbangan yaitu dengan pesawat Hercules menebarkan 2,8 ton garam, dan dua kali penerbangan dengan pesawat Cassa menebarkan 1,6 ton garam di Bengkalis, Dumai, Siak dan Kampar," kata Sutopo.
Upaya pemadaman juga dilakukan dengan pemboman air dari udara. Helikopter PT Sinarmas mengebom 25 kali di Siak dan dua helikopter Bolco mengebom 44 kali di Dumai. Selain pemadaman, upaya hukum dilakukan secara bersamaan. "Satgas penegakan hukum menambah 3 tersangka sehingga total 21 tersangka," kata Sutopo.
Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat menuding keterlibatan perusahaan besar dalam kebakaran hutan dan lahan kali ini sebagai upaya pembukaan lahan. Namun, dari sejumlah tersangka yang ditetapkan polisi, belum ada yang dikaitkan dengan perusahaan. (Baca: Ribut Kabut Asap)
BERNADETTE CHRISTINA