TEMPO.CO, Jakarta - Indonesian Police Wacth meminta Kepolisian RI untuk bisa dipercaya masyarakat dalam menciptakan kepastian hukum dan jaminan keamanan. Tapi, sejauh ini, masyarakat masih menganggap Polri tak bisa diandalkan dalam menyelesaikan sejumlah masalah.
Ketua Presidium IPW, Neta S. Pane mengatakan, ada enam faktor penyebab krisis keamanan yang membuat kepercayaan masyarakat pada Polri merosot, yaitu kontrol atasan sangat lemah dan adanya target ambisius dari atasan dan bawahan yang cenderung mencari muka.
Selain itu, menurut Neta, tidak ada tolok ukur yang jelas dalam rotasi tugas, tidak ada sanksi pemecatan pada perwira tinggi bermasalah, dan gaya hidup hedonis yang makin membudaya di kepolisian. Renumerasi pada Polri juga tidak menjadi solusi upaya membenahi sikap, perilaku dan kinerja.
Pin anti Korupsi Kolusi Nepotisme yang digunakan personel polisi, katanya, juga dinilai tidak ada manfaat yang cukup signifikan. Kasus Simulator SIM dinilai menjadi tanda tidak ada keinginan yang kuat untuk membenahi KKN di Polri. "Masyarakat selalu menilai bahwa polisi masih sulit untuk bisa dipercaya," ujar Neta.
"Dalam menjalankan tugas, polisi senantiasa bersikap adil dan dapat memberi kepastian waktu dalam menyelesaikan sebuah masalah. Itu tantangan yg harus dijawab kalangan Polri pada hari ulang tahunnya ini," kata Neta.
FRANSISCO ROSARIANS