TEMPO.CO, Jakarta- PT Pertamina resmi menyalurkan High Speed Diesel atau yang lebih dikenal sebagai solar untuk bahan bakar operasional pertambangan PT Freeport Indonesia. Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan pasokan Pertamina mencapai sebesar 21 ribu kiloliter per bulan dari kebutuhan solar Freeport.
"Dari 36 ribu kiloliter per bulan yang digunakan Freeport, 21 ribu kiloliter di antaranya berasal dari Pertamina," kata Karen dalam sambutannya usai penandatanganan Letter of Intent jual beli High Speed Diesel di Kantor Pusat Pertamina, Senin, 1 Juli 2013.
Karen mengatakan, selama lebih dari 50 tahun menangani distribusi bahan bakar minyak, baru kali ini terjalin kontrak dengan Freeport. Untuk itu ia berharap pada kerja sama lainnya mendatang, pasokan Pertamina untuk Freeport bisa bertambah. "Jadi jangan sungkan-sungkan jika menurut Freeport ada pelayanan Pertamina yang belum memenuhi standar, kami pasti memenuhi spesifikasi teknis," ujar dia.
Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina, Hanung Budya mengatakan kontrak pembelian tersebut akan dimulai pada Januari 2014. "Kontrak berlangsung selama 3 tahun rolling," ujarnya. Maksudnya, pasokan solar Pertamina kepada Freeport akan dilakukan selama 1 tahun dengan opsi perpanjangan setiap tahun selama dua kali dengan mempertimbangkan hasil evaluasi kinerja pasokan setiap tahunnya.
Meski baru resmi menyalurkan pada Januari mendatang, Hanung mengatakan akan dilakukan uji coba pengiriman pada dua bulan mendatang. Pertamina dalam uji coba tersebut akan melakukan pengiriman cargo pertama dengan kapasitas sebesar 10.000 kiloliter.
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik Sutjipto mengatakan kerja sama antara kedua pihak ini merupakan bentuk dukungan pembangunan daerah. "Jadi kami memang bukan sekedar perusahaan tambang, tapi bisa berperan untuk pembangun di daerah, tentunya juga terkait masalah energi," ujarnya.
Ia juga berharap kerja sama Pertamina terkait pasokan solar bisa lebih luas. Alasannya, mendatang ia memiliki rencana untuk mengembangkan pabrik semen dan hydro power. "Dengan begitu, industri saya kira akan tumbuh," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI
Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terkait
Tiga Anggota TNI Ngamuk di Polres Makassar
Istri Fathanah Siapkan Lagu Berjudul "PKS"
Cuma Jokowi yang Dipandang Mampu Bendung Prabowo