TEMPO.CO, Sidoarjo - PT Angkasa Pura I Cabang Juanda akhirnya membuka pintu untuk perusahaan taksi argo swasta apapun untuk beroperasi di Bandar Udara Juanda. General Manager PT Angkasa Pura I Trikora Harjo, menuturkan langkah ini seiring keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang menyatakan operasionalisasi taksi di Bandara Juanda harus lebih terbuka.
Merujuk hasil tender bulan September 2012, ada tiga armada taksi yang diperbolehkan beroperasi di Juanda, yaitu Bosowa, O-Renz, dan Gold Taksi. "Penumpang di Bandara Juanda silakan memilih taksi yang disukai," kata Trikora usai meresmikan pengoperasian taksi argo di kantor PT Angkasa Pura I Juanda, Senin 1 Juli 2013.
Ia menjelaskan, masing-masing perusahaan taksi argo akan mengoperasikan maksimal 10 armada. Nantinya, ada 30 armada taksi argo yang akan menjadi pesaing Taksi Prima milik Primer Koperasi Angkatan Laut. Bila dirasa load factor penumpang tinggi, Trikora menjanjikan akan menambah armada taksi argo swasta di Bandara Juanda.
Kerja sama ini berlaku selama dua tahun dan efektif berjalan pada 1 Juli 2013 hingga 1 Juli 2015. Rencanannya, setiap tiga operator taksi argo ini juga mempunyai booth di kedatangan domestik dan internasional.
Sebanyak 30 armada taksi akan ditempeli label "Taksi Bandara". Dengan demikian, taksi reguler dari tiga operator taksi itu, tidak berhak mengambil penumpang di Juanda. Sebanyak 10 persen dari pendapatan setiap operator taksi argo setiap bulannya wajib disetorkan ke pihak bandara. Kini, Primkopal mempunyai 480 unit taksi Prima di Juanda.
Dari jumlah itu, 30 unit taksi Prima memakai argo meter dan sisanya menggunakan sistem zonasi. Ia yakin, penumpang lebih memilih menggunakan taksi tanpa argo alias Taksi Prima ketimbang memakai taksi argo. Sebab meski bahan bakar minyak bersubsidi naik, Trikora mengaku belum ada kenaikan tarif Taksi Prima. "Mau macet 10 hari sekalipun, bayarnya enggak nambah karena tarif sudah ditetapkan. Sementara kalau pakai argo, kalau jalan macet argo jalan terus," kata Trikora berdalih.
Iwan Hermawan, Operation Manager O-Renz Taxi, menyambut baik kebijakan PT Angkasa Pura I yang berkenan membuka diri untuk bersaing secara sehat di Bandara Juanda. Ia telah mengumumkan lewat media sosial ke setiap pelanggan O-Renz Taxi bahwa per 1 Juli 2013, bisa memakai jasa O-Renz di Bandara Juanda.
Sayangnya, taksi yang boleh beroperasi di Juanda hanya yang berlabel "Taksi Bandara". Menurut Iwan, cara ini dianggap membatasi kinerja tiga operator taksi di Juanda. "Pandai-pandai saja kita mengatur strategi. Karena jika 10 unit O-Renz habis di bandara, tidak bisa nambah lagi, harus nunggu," kata dia.
DIANANTA P. SUMEDI
Berita Terpopuler:
Bayi Kembar Ini Lahir di Negara Berbeda
Di Sel Mandela, Obama Tertegun
Wakil Presiden AS Menelpon Ekuador Soal Snowden
Eropa Minta Klarifikasi AS Soal Penyadapan
Gelombang Panas AS Capai 54 Derajat Celsius