TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) hari ini resmi membangun storage compressed natural gas (CNG) di Unit Pembangkitan (UP) Muara Tawar, Bekasi. Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer PLN, Bagiyo Riawan, mengklaim pembangunan storage CNG ini bisa menekan konsumsi bahan bakar minyak saat beban puncak.
"Dengan memanfaatkan teknologi gas alam terkompresi di Muara Tawar, PLN mampu menekan penggunaan BBM hingga 203 ribu kiloliter atau setara penghematan Rp 1,78 triliun per tahun," kata Bagiyo dalam siaran persnya, Senin, 1 Juli 2013.
Pembangunan storage ini, PLN juga memaksimalkan penyerapan gas yang selama ini disuplai dari Perusahaan Gas Negara dan Pertamina EP. Direktur Utama PT Pembangkit Jawa-Bali, Susanto Purnomo mengatakan CNG Muara Tawar akan memanfaatkan pasokan gas dari PGN melalui pipa South Sumatera West Java II dari Pertamina EP sebesar 20 juta standar kaki kubik per hari.
Rencananya, CNG Muara Tawar akan beroperasi pada Desember 2013. Storage CNG yang dikerjakan konsorsium PT Pembangunan Perumahan (PP)-Odira-Adcomp, akan digunakan pada saat beban puncak selama 9 jam untuk kapasitas 400 MW. Ke depan, Storage CNG Muara Tawar ini akan dikembangkan menjadi 72 MMSCF. Selain di Muara Tawar, PT PJB akan membangun CNG di Gresik, Jawa Timur.
Bagiyo menambahkan, CNG yang dibangun di pembangkit Muara Tawar ini merupakan fasilitas terbesar di dunia. Sebelumnya PLN telah membangun CNG serupa di Jakabaring-Palembang serta di Grati-Jawa Timur. PLN menargetkan akan mengoperasikan enam unit pembangkit peaker dengan teknologi CNG yaitu, di Jakabaring Palembang, di Sei Gelam Jambi, di Gresik-Jawa Timur, di Grati-Jawa Timur, Tambak Lorok-Jawa Tengah, dan Muara Tawar-Bekasi.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler:
Begini "Nakal"-nya Briptu Rani
Jawaban Menteri Roy Soal Marah di Hotel
Cuma Jokowi yang Dipandang Mampu Bendung Prabowo
Gerindra Pegang Teguh Janji Jokowi
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya