TEMPO.CO , Jakarta - Sekitar delapan orang perwakilan orang tua murid datang mengadu kepada Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 1 Juli 2013. Mereka meminta penjelasan karena putra-putri mereka tak bisa mendaftar pada proses penerimaan siswa baru tahap lokal yang dimulai pada hari ini.
Imam Hanafi misalnya, warga Sukapura, Jakarta Utara itu mengadu lantaran ID putranya terkunci saat akan mendaftar untuk seleksi di tingkat lokal. Dia memang tak memverifikasi data saat putranya tak lolos seleksi tahap provinsi. Sebelumnya dia mendaftarkan putranya ke SMP Negeri 23, SMP Negeri 114, dan SMP Negeri 121 Jakarta.
"Kami tidak tahu kalau tidak verifikasi itu ternyata membuat anak saya tidak bisa daftarvdi seleksi lokal," kata Imam saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 1 Juli 2013.
Dia baru mengetahui masalah itu hari ini dan diminta mengurus permasalahan itu di Dinas Pendidikan. Di sana dia bertemu dengan puluhan orang tua lain yang menghadapi masalah serupa. Mereka mengaku masih bingung dengan peraturan mengenai sistem penerimaan siswa berdasarkan sistem zona yang baru diterapkan pada tahun ajaran 2013-2014.
Nasib serupa juga dialami oleh Sujono yang tinggal di Kebayoran, Jakarta Selatan. Bedanya, dia sudah berniat melakukan verifikasi saat tahu anaknya tidak lolos seleksi provinsi di SMA Negeri 8, SMA Negeri 28, dan SMA Negeri 6. "Saya susah tanya perlu verifikasi data atau tidak, tetapi panitia di SMA 6 mengatakan tidak perlu," katanya.
Oleh sebab itu dia bingung saat anaknya tak bisa mendaftar seleksi tingkat lokal berdasarkan zona tempat tinggal. Dia kesal karena salah komunikasi itu membuat anaknya sulit mencari sekolah. "Ini kan soal masa depan, bagaimana?" katanya.
Rombongan orang tua yang hadir di Balai Kota itu mengaku baru saling kenal ketika bertemu di Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mengadu. "Di sana ada ratusan orang tua juga yang nasibnya sama seperti kami," kata Pongki ludi, orang tua lain yang ikut datang ke Balai Kota.
Mereka meminta agar Dinas Pendidikan membuka akses pendaftaran lokal bagi siswa yang tak lolos di seleksi provinsi. Syarat harus melakukan verifikasi itu dinilai membingungkan karena informasi yang simpang siur.
Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto setelah mendapat pengaduan dari warga. "Memang seharusnya dibuka sajalah aksesnya, jangan hanya persoalan verifikasi ini jadi penghalang. Biarkan saja siswa-siswa itu bersaing," kata Basuki di Balai Kota, Senin.
Dia juga menilai informasi yang diterima warga tentang penerimaan siswa dengan sistem baru ini masih simpang siur. Oleh sebab itu pemerintah harus mengawasi pelaksanaan penerimaan siswa baru 2013-2014 dengan serius.
Dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin siang, Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto mengatakan mereka telah melakukan sosialisasi selama dua bulan. "Sosialisasi dilakukan ke kepala sekolah dan Kepala Seksi Pendidikan di Kecamatan," kata dia.
Warga yang masih kesulitan atau mengahadapi masalah bisa mengadu ke posko di kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
ANGGRITA DESYANI
Berita Lainnya:
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Alasan Hanura Pilih Hary Tanoe Jadi Cawapres
Dinamit Hilang, Bareskrim Mabes Polri Turun Tangan
7 Vaksin yang Tidak Boleh Terlewatkan
Pemilihan Kades Tangerang , Kantor Camat Dirusak