TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan setelah meluncurkan daging kemasan bermerk Raja Daging, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) kembali merilis produk baru. Perusahaan manufaktur dan agrobisnis plat merah tersebut memasarkan gula semi premium kemasan bermerk Raja Gula seharga Rp 13.800 per kilogram.
Menurut Direktur Utama RNI, Ismet Hasan Putro, produk ini menyasar konsumen kelas menengah yang membutuhkan gula premium. Perseroan, kata dia, menghadapi tantangan untuk memenuhi permintaan gula premium yang semakin meningkat. "Tetapi harus dibanderol lebih murah dibandingkan harga pasaran yang mencapai Rp 15.000," kata dia di kantornya, Selasa 2 Juli 2013.
Ismet mengatakan RNI memproduksi 170 ribu ton gula sepanjang 2013. Dari jumlah tersebut, 140 ribu ton akan dijual dalam bentuk kemasan di toko swalayan seperti AlfaMart, Alfa Midi, Indomaret, Giant dan lainnya. Sedangkan sisanya dijual dalam bentuk bulk. "Ini untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman di Jawa Barat dan Jawa Tengah."
Selain dijual per kilogram, Raja Gula dipasarkan dalam bentuk sachet. Takarannya bervariasi dari 0,25 kilogram, 0,50 kilogram, 1 kilogram, 5 kilogram dan 10 kilogram. Ada juga kemasan karung seberat 50 kilogram. Khusus untuk takaran 250 gram, RNI memasang banderol Rp 4.350 per 250 gram, sedangkan untuk 500 gram dibanderol Rp 8.000.
Sebelumnya, RNI meluncurkan produk daging sapi kemasan Raja Daging yang dibanderol harga Rp 70.000 ribu per kilogram. Harganya lebih murah dibandingkan banderol di pasar tradisional yang mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Daging tersebut merupakan hasil pengembangan sapi terintegrasi yang dikenal dengan program Sapi Tebu (Sate), Program Sapi Sawit (Sasa), dan program sapi teh.
ANANDA PUTRI