TEMPO.CO, Bandung - Joko Sriwidodo, pengacara tersangka kasus suap Hakim Setyabudi, menginginkan sidang kasus kliennya digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta. Surat permohonan, kata dia, sudah diajukan melalui Komisi Pemberantasan Korupsi dan kini tengah menunggu jawaban dari Mahkamah Agung.
"Memang locus delicti di Bandung. Tapi klien kami ingin sidang di Jakarta karena kalau sidang di Bandung khawatir banyak tekanan karena kasus ini melibatkan Wali Kota Bandung (tersangka Dada Rosada)," kata Joko di Markas Sabhara Kepolisian Resor Kota Bandung, Selasa petang, 2 Juli 2013.
Surat permohonan lokasi sidang, kata dia, sudah diajukan ke Mahkamah Agung melalui KPK sepekan lalu. Tentang penetapan tersangka kliennya, Joko mengatakan, sebagai pengacara sudah bekerja keras membela Setyabudi. Pembelaan terakhir atas mantan Wakil Ketua PN Bandung itu dia lakukan saat sidang nanti.
"Soal kasus (yang menjerat) Pak Setyabudi sendiri cuma bahwa dia berani berbuat dan berani bertanggungjawab. Pak Setyabudi akan membuka semua fakta yang ada tanpa ada yang ditutup-tutupi. Meskipun selama ini dia banyak mendapat tekanan," kata Joko.
Joko memastikan kliennya bakal hadir selama proses rekonstruksi sesuai permintaan penyidik. Penahanan Setyabudi sudah pindah tempat ke sel tahanan Kepolisian Kota Bandung sebagai tahanan titipan KPK. "Pak Setyabudi mulai menghadiri rekonstruksi besok (Rabu 3 Juli) pagi di gedung Pengadilan Negeri Bandung," kata dia.
PN Bandung adalah bekas kantor Setyabudi saat menjabat Wakil Ketua Pengadilan sekaligus lokasi tangkap tangan serah terima suap oleh Setyabudi dan tersangka Asep Triana, orang suruhan tersangka Toto Hutagalung. "Selain di Pengadilan, Pak Setyabudi akan rekonstruksi di tempat lain seperti kafe," ucapnya tanpa merinci lokasi rekonstruksi kliennya.
KPK menangkap tangan Setyabudi sesaat setelah menerima duit suap Rp 150 juta dari Asep di ruang Wakil Ketua PN Bandung, Jumat 22 Maret lalu. Suap diberikan terkait perkara korupsi dana bantuan sosial Kota Bandung yang ditangani Setyabudi. Penasihat hukum Toto, Johnson Siregar, sempat menyatakan Setyabudi juga menerima suap seks di sebuah tempat hiburan.
ERICK P. HARDI