TEMPO.CO, Jakarta- Politikus Partai Amanat Nasional Bima Arya melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Bima, pelaporan harta kekayaanadalah salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam peraturan untuk ikut pemilihan kepala daerah. "Ini terkait dengan rencana saya untuk maju untuk calon Wali Koto Bogor," kata Bima kepada wartawan di KPK, Rabu, 3 Juli 2013.
Menurut Bima, laporan harta kekayaan itu disampaikan untuk mendukung terciptanya Pilkada yang bersih dan sehat, dan pemerintahan yang bersih. Tapi Bima menolak membeberkan nilai harta yang ia laporkan. "Kalau angkanya nanti akan disampaikan KPU dan KPK. Karena saya tidak mau mendahului," katanya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Komunikasi PAN Bima Arya mendaftarkan diri menjadi calon Wali Kota Bogor periode 2013-2018. Bima didampingi oleh Usmar Hariman. Hariman adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor dari Fraksi Partai Demokrat.
Pasangan Bima Arya dan Usmar Hariman, diusung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, dan Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Bulan Bintang.
Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor yang akan dilaksanakan 14 September 2013 mendatang diramaikan oleh lima pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor. Selain Bim Arya, ada pasangan inkumben Achmad Ru'yat (Wakil Wali Kota) dan Aim Halim Hermana (Sekretaris Daerah) yangdiusung PKS, Hanura dan PPP.
Lalu Dody Rosadi-Untung Maryono yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjungan (PDIP). Dua pasangan dari jalur independen, yakni Syaiful Anwar-Muhtadin dan Firman-Gartono.
FEBRIANA FIRDAUS
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
3 Insiden Memalukan Saat SBY di Akademi TNI
SBY Minta Video Wonderful Indonesia Distop
Beli Mobil, Ini Daftar Yang Wajib Dicek
Teman Wartawati Korban Perkosaan Bantah Polisi