TEMPO.CO, Surakarta - Penyaluran kredit bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di eks Karesidenan Surakarta tumbuh sekitar 28 persen pada Mei 2013 jika dibandingkan Mei 2012. Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan kredit secara keseluruhan yang tumbuh 27 persen pada Mei 2013.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Arif Nazaruddin mengatakan penyaluran kredit perbankan pada Mei 2013 mencapai Rp 41,3 triliun. “Sebanyak 38,63 persen atau Rp 15,96 triliun disalurkan kepada pelaku UMKM,” katanya, Rabu, 3 Juli 2013. Kredit tersebut diberikan ke 424.782 pelaku UMKM.
Selain itu, pelaku UMKM masih mendapat kucuran kredit lewat program kredit usaha rakyat (KUR). Arif mengatakan UMKM yang sebenarnya layak dibiayai tapi belum masuk kategori bankable bisa mengakses KUR. “Penyaluran KUR pada Mei 2013 mencapai Rp 1,21 triliun atau tumbuh 30,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,” ujarnya.
Untuk penggunaan kredit, dia mengatakan sebagian besar untuk modal kerja sebanyak Rp 23,74 triliun. Disusul kredit konsumsi Rp 11,86 triliun dan kredit investasi Rp 5,71 triliun. Sementara untuk sektor yang mendapat kucuran kredit paling besar adalah perdagangan besar dan eceran Rp 10,84 triliun, lalu industri pengolahan Rp 10,46 triliun, real estate dan persewaan Rp 1,63 triliun, dan pertanian Rp 1,03 triliun.
Manajer Area Bank Mandiri Solo Sriwedari, Hendra Wahyudi mengatakan penyaluran kredit mikro tumbuh 62 persen per Juni 2013. “Untuk kredit secara keseluruhan hanya tumbuh 24 persen,” katanya yang ditemui saat pembukaan kantor Bank Mandiri unit mikro Urip Sumoharjo.
Per Desember 2012, kredit yang disalurkan Bank Mandiri Solo Rp 4,5 triliun. Hingga saat ini Bank Mandiri punya 20 ribu nasabah mikro di eks Karesidenan Surakarta.
UKKY PRIMARTANTYO (SURAKARTA)
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
Wartawati Korban Pemerkosaan Mulai Terbuka ke Polisi
PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'
Rumah Banyak, Satu yang Jadi Favorit Djoko Susilo
Agnes Monica Bantah Ubah Nama Jadi 'Montana'
Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF