TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah Malaysia sepakat menaikkan biaya perekrutan pembantu rumah tangga asal Indonesia. Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Reyna Usman mengatakan biaya baru adalah 8 ribu Ringgit atau sekitar Rp 25 juta dari semula 4.511 Ringgit atau sekitar Rp 14 juta.
Menurut Reyna, biaya lama tak bisa memenuhi semua kebutuhan TKI dari sejak rekrutmen hingga penempatan. "Maka kemudian dinaikkan," katanya saat dihubungi, Selasa, 2 Juli 2013. Biaya baru itu berdasarkan hasil nota kesepahaman soal PRT yang ditandatangani Malaysia dan Indonesia.
Namun MoU jelas mewajibkan tenaga kerja Indonesia harus memiliki keahlian. Dengan begitu, TKI yang akan dikirim sebagai pembantu rumah tangga akan diubah. Mereka dilatih untuk menempati empat profesi, yakni juru masak, pengasuh anak, penjaga orang tua, dan penjaga rumah. "Jadi tenaga yang dikirim merupakan tenaga kerja profesional," kata dia.
Meski biaya perekrutan naik, beban dana bagi TKI tak akan berubah. Mereka tetap akan dipungut 1.800 Ringgit. Biaya lainnya, kata dia, ditanggung oleh majikan. Reyna menegaskan penambahan biaya ini tak akan mengurangi upah para TKI. "Tidak (berkurang) karena kalau soal upah itu sebelumnya telah disepakati," katanya.
NUR ALFIYAH
Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL |Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?
Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
