TEMPO.CO, Bandung-Direktur Utama Pertamina Galaila Karen Agustiawan menyatakan radio frequency identification (RFID) tetap akan mulai dipasang pada medio Juli ini. "RFID akan dimulai di Jakarta dan akhir Juli selesai," katanya usai orasi ilmiah di Aula Barat ITB, Rabu, 3 Juli 2013.
RFID merupakan teknologi terapan Pertamina untuk memantau volume dan mengendalikan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi. Tujuannya agar BBM bersubsidi tepat sasaran. Sistem itu akan dipasang di kendaraan serta pom bensin.
Menurut Karen, sistem RFID yang akan dibereskan pertama yaitu di pom bensin seluruh Jakarta. Selanjutnya, sistem RFID di seluruh mobil dinas, seperti BUMN, pemerintah pusat, dan DKI Jakarta. "Karena mobil dinas sudah ada aturannya, pemerintah juga harus memberi contoh," katanya.
Dengan sistem itu, nantinya kendaraan dinas terlarang secara otomatis untuk mengisi BBM bersubsidi. Adapun pemasangan RFID untuk mobil pribadi, kata Karen, masih jadi tantangan khusus. "Sebab mobil ini kan bergerak, mungkin titik jeda pemasangannya di SPBU," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, rencana pemasangan RFID itu diundur dari rencana 1 Juli. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan juga mengusulkan pengunduran pemasangan RFID setelah Lebaran atau pada awal Agustus. Alasannya, pemasangan itu dikhawatirkan menimbulkan kehebohan dan merepotkan pemakai mobil.
ANWAR SISWADI