TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah DKI Jakarta berencana menjadikan Monas sebagai pusat ruang pamer bagi pengusaha pemula yang belum sanggup menyewa tempat usaha permanen.
“Tapi Monas punya masalah, karena di atasnya ada taman, lalu showroom-nya di mana? Nah, kami mau gali di bawahnya,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di sela-sela peresmian kantor cabang Bank DKI di Bandung, Rabu, 3 Juli 2013.
Menurut Basuki, pihaknya sudah meminta PT Jakarta Propertindo untuk mengkaji pembangunan ruang pamer yang bakal berada di bawah tanah lapangan Monas. “Kami sudah tugaskan PT Jakarta Propertindo untuk mengkajinya,” kata dia.
Dia mengungkapkan, kemungkinan Pemerintah DKI bakal membangun sendiri showroom bawah tanah itu. Tapi, kata Basuki, soal ini bergantung pada persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta untuk menambah dana Rp 1 triliun sebagai penyertaan modal Pemerintah DKI pada PT Jakarta Propertindo. “Kalau DPRD mau kasih suntik dana, kami akan bangun sendiri. Pada 2014 akan mulai pembangunannya,” kata dia.
Basuki mengatakan, luas lapangan Monas yang bakal digali itu, belum diputuskan. Soal itu masih menunggu kajian PT Jakarta Propertindo. “You bisa bayangkan nggak? Monas itu luasnya 80 hektare,” kata dia.
Menurut dia, lokasi showroom bagi pengusaha pemula itu tidak hanya di bawah tanah Lapangan Monas. Ruang pamer usaha di Monas rencananya bakal tersambung dengan lokasi dengan fungsi serupa yang bakal mengambil tempat di kolong-kolong jembatan rel MRT. “Itu nggak tahu berapa juta meter persegi kami punya,” kata Basuki.
Dia mengatakan showroom itu bakal dikelompokkan. Lokasi yang berdekatan dengan Stasiun Gambir serta Bundaran HI, misalnya, akan ditujukan bagi pengusaha pemula. “Kami harapkan sebelum 2017 itu bisa lakukan,” ujarnya.
Ahok beralasan, showroom perlu dibangun karena banyaknya pengusaha pemula yang sulit berkembang akibat tidak bisa menyisihkan modal buat sewa tempat. Padahal, kata Basuki, pengusaha pemula dan pengusaha kecil di kaki lima sanggup menyewa asalkan membayarnya secara harian. Ruang pamer bawah tanah Monas ditujukan untuk itu. “Di Jakarta itu, mau jual apa saja Anda bisa berhasil. Masalahnya ada tempat jualan tapi banyak yang tidak mampu sewanya,” kata Basuki.
Dia mengungkapkan, Bank DKI yang saham mayoritasnya dimiliki Pemerintah DKI, akan diminta mengalokasikan pengucuran kredit khusus yang ditujukan bagi pengusaha pemula. “Maka kami masuk ke Bandung, yang orang-orang mudanya kreatif, jujur, dan mau kerja keras, tapi mungkin modalnya pas-pasan. Bank DKI akan membantu permodalan,” kata Basuki.
Di Bandung, Basuki menghadiri pembukaan resmi Kantor Cabang Bank DKI di Jalan Ir. H. Djuanda. Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan, kantor cabang di Bandung merupakan yang ketiga di luar Jabodetabek sebagai bagian rencana ekspansi. Sebelumnya, Bank DKI membuka kantor cabang di Surabaya dan Solo. Setelah Bandung, kantor cabang akan dibuka di Palembang, Makasar, dan Pekanbaru.
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
Ada SBY, Tepuk Tangan Meriahnya untuk Jokowi
Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF
Demonstran Wanita 'Diraba-raba' di Tahrir Square
Video Munarman Siram Thamrin Terpopuler di YouTube
Garuda Indonesia Maskapai Pertama dengan Wi-Fi