TEMPO.CO, Lamongan - Dua nelayan yaitu Taqwa dan Khotib asal Desa Paciran Kecamatan Paciran hilang di perairan Laut Jawa sejak Selasa 2 Juli 2013. Saat itu, keduanya dikabarkan mencari kepiting dan rajungan di pantai pesisir utara sekitar Ngaglik, Kecamatan Palang saat ombak tinggi dan angin kencang.
Para nelayan dan Tim Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) kesulitan mencari mengingat cuaca buruk di perairan laut Jawa. "Tim dan nelayan masih terus mencarinya," kata Ketua Serikat Nelayan Indonesia Cabang Lamongan, Zainal Arifin, pada Tempo Kamis 4 Juli 2013.
Zainal mengatakan, dalam tiga hari terakhir ini sekitar 1.000 nelayan di Lamongan dan Tuban tidak turun melaut. Penyebabnya karena di perairan laut, angin berhembus kencang dan ketinggian ombak di laut rata-rata 1,5 meter hingga 2 meter. Para nelayan di pesisir pantai hanya melabuhkan perahu tradisionalnya.
Apalagi, perahu yang dipakai nelayan adalah jenis tradisional dengan ukuran relatif kecil. Mulai dari ukuran 1,5 meter x 5 meter, ukuran sedang 2,5 meter x 7 meter dan kategori menengah sekitar 4 meter x 10 meter.
Meski cuaca buruk di perairan laut, sejumlah nelayan ada yang nekat melaut. Biasanya mereka ini lebih beraktivitas di pinggir laut di bawah 50 hingga 100 meter dari bibir pantai. Sedang perahu yang digunakan terbatas untuk ukuran sedang. Kemungkinan dua nelayan tersebut, agak menjauh dari pantai. “Meski di pinggir, ombaknya tinggi,” imbuhnya.
Sementara itu Juru Bicara Kepolisian Resor Lamongan ajun Komisaris Polisi Umar Dami belum bisa dihubungi. Telepon selularnya yang aktif, tidak diangkat. Meski demikian, polisi di Paciran dan Polairud di Brondong Lamongan terus melakukan pencarian dan dibantu nelayan. “Menyisir pantai,” ujar Soim, seorang nelayan yang ikut membantu pencarian.
SUJATMIKO
Berita terpopuler
Ada SBY, Tepuk Tangan Meriahnya untuk Jokowi
Ini Alasan Terdakwa Cebongan Mengakui Perbuatannya
Ada Boneka Barbie Bertubuh Proporsional di Amerika
Saran Bank Dunia: Naikkan Lagi Harga BBM
Peneliti Jepang Temukan Cara Atasi Gigi Berlubang
Dianiaya Kopassus, Gigi Sipir Cebongan Rusak
BNN: Novi Amilia Positif Gunakan Sabu