TEMPO.CO, Bima - Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Bima Sita Masitah mengatakan jumlah balita yang menderita gizi buruk di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat mencapai 5.227 orang atau 30 persen dari total jumlah balita. Ia menargetkan penurunan jumlah penderita gizi buruk pada tahun ini sebesar 50 persen. "Kami terus berupaya menuntaskan masalah ini," ujar Sita, kepada sejumlah wartawan, Kamis.4 Juli 2013.
Dia melanjutkan ada sekitar 82 pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang aktif dan disiagakan untuk menjadi rujukan perawatan gizi buruk di Bima. Harapannya, keberadaan posyandu itu dapat mengoptimalkan pengentasan persoalan tersebut. "Asal ada kemauan dari warga, program penanggulangan gizi buruk bisa berhasil," kata Sita. Dia menuturkan, bahwa masalah gizi buruk bukan hanya persoalan si anak yang kurang makanan, tetapi kepedulian dari pengasuh terhadap anak juga mutlak dibutuhkan.
Sementara hingga pertengahan tahun 2013, angka pasti kekurangan gizi balita belum dapat disimpulkan. Namun jumlah kemunculan kasus gizi buruk sudah mencapai angka 24 balita. Para penderita gizi buruk tersebut ditangani sesuai dengan tingkatan penyakitnya, dimana sebagian besar pasien akut mendapatkan perawatan intensif di RSUD Bima. Berdasarkan wilayah domisili, Dinas Kesehatan Kabupaten Bima mencatat balita penderita gizi buruk yang ditangani tersebar di sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Woha, Lambu dan sekitarnya.
Ahmad Yani Umar, anggota DPRD Kabupaten Bima mengaku, balita kekurangan gizi yang menembus angka lima ribu anak adalah masalah yang luar biasa. Padahal pada tahun lalu, DPRD bersama Pemerintah Bima telah membentuk tim penanggulangan masalah kekurangan gizi khususnya pada balita. "Kami akan mengevaluasi kinerja tim, siapa yang bekerja dan siapa yang tidak," katanya.
AKHYAR M NUR
Topik terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak?
Berita lainnya:
Peneliti Jepang Temukan Cara Atasi Gigi Berlubang
Empat Alasan Presiden Mesir Digulingkan
BlackBerry Selidiki Penyebab Gangguan BBM
BNN: Novi Amilia Positif Gunakan Sabu